PALU – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kota Palu menggelar seminar awal identifikasi dan kajian penetapan produk unggulan daerah, di Palu, Senin (29/09).

Kepala Brida Kota Palu, Moh. Akhir Armansyah, saat membuka kegiatan, mengatakan, Kota Palu memiliki potensi luar biasa, mulai dari kekayaan alam, budaya, hingga letak geografis strategis.

Namun, kata dia, potensi ini tidak akan bermakna tanpa pengolahan yang serius agar mampu memberikan nilai tambah yang berkelanjutan.

“Seminar hari ini adalah titik nol, sebuah fondasi untuk merumuskan apa sesungguhnya produk unggulan Kota Palu. Ini bukan sekadar daftar komoditas, melainkan cerminan identitas kita yang mampu bersaing di pasar nasional maupun global,” ujarnya.

Dia menekankan delapan pilar utama yang harus menjadi pedoman dalam proses identifikasi dan kajian produk unggulan daerah, yaitu keunikan lokal Palu yang harus otentik dan mengandung nilai budaya, kearifan lokal, atau ciri khas alam Palu.

Selanjutnya, permintaan pasar, di mana produk harus memiliki daya jual serta menjawab tren dan kebutuhan konsumen.

“Ketersediaan sumber daya, memastikan keberlanjutan bahan baku dan dukungan lainnya. Potensi ekonomi, produk unggulan harus berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” urainya.

Kemudian, kata dia, kualitas produk yang menuntut standar mutu tinggi dalam bahan, proses, hingga pengemasan dan Inovasi dan teknologi, pemanfaatan teknologi dalam produksi dan promosi.

“Kemudian keberlanjutan. Menjaga keseimbangan aspek lingkungan dan sosial. Terakhir, promosi dan pemasaran, dengan strategi branding yang kuat baik melalui digital maupun jejaring konvensional,” katanya.

Akhir berharap, forum seminar ini tidak hanya menghasilkan daftar produk, melainkan juga rekomendasi aksi yang konkret, terukur, dan berbasis data.

“Mari kita manfaatkan forum ini untuk bertukar pikiran secara kritis dan konstruktif. Lakukan pemetaan komprehensif terhadap potensi dan kekuatan lokal, jadikan data sebagai dasar penetapan produk unggulan. Harapannya, produk yang lahir benar-benar menjadi ikon baru bagi Kota Palu,” tutupnya.

Seminar ini menghadirkan para narasumber, akademisi, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. ***