POSO – Rustam Muhammad Jufri alias Appe, mantan narapidana kasus terorisme di Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, menyatakan siap menjaga keamanan dan mencegah penyebaran paham radikal di Sulawesi Tengah.

Rustam ditangkap pada 10 Januari 2015 karena terlibat membantu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah.

Setelah menjalani hukuman di Lapas Kelas IIB Luwuk, ia dinyatakan bebas bersyarat pada 15 November 2017.

Kini, Rustam memilih fokus bekerja untuk menafkahi keluarga. Ia berjualan ayam kampung di Pasar Tradisional Poso, Kelurahan Kawua, Kecamatan Poso Kota Selatan, serta di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kelurahan Kayamanya Sentral.

Selain itu, ia juga membeli bahan bakar jenis solar dan pertalite di SPBU Kayamanya untuk kebutuhan usahanya, serta tengah membangun rumah pribadi di Jalan Pulau Nias, Kayamanya Sentral, Poso Kota.

Saat ditemui di kediamannya, Rustam menyampaikan terima kasih kepada Satgas Madago Raya yang rutin bersilaturahmi dan memberikan pendampingan.

“Saya berharap hubungan komunikasi ini terus terjalin untuk mempererat kerja sama menjaga Kamtibmas di Poso,” ujarnya.

Rustam mengakui keterlibatannya di MIT pada masa lalu adalah sebuah kesalahan besar. Ia menegaskan tidak akan mengulangi perbuatan serupa karena pengalaman di penjara memberinya banyak pelajaran berharga.

“Saya sadar, apa yang saya lakukan dulu adalah salah dan melawan hukum. Sekarang saya hanya ingin fokus bekerja untuk keluarga dan tidak mau lagi dipengaruhi untuk terlibat dalam tindak pidana terorisme,” katanya.

Satgas Madago Raya berharap Rustam dapat konsisten meninggalkan masa lalunya dan bersama-sama menciptakan situasi aman di Kabupaten Poso.

Rustam pun menyatakan kesiapannya membantu aparat keamanan dalam upaya pencegahan radikalisme, intoleransi, dan terorisme, khususnya di kalangan remaja.

“Pemerintah dan kepolisian sedang berusaha mengendalikan berkembangnya paham radikal, termasuk yang menyusup ke pesantren dan majelis taklim. Karena itu, mari kita semua mendukung langkah tersebut demi terciptanya Poso yang damai,” tambahnya.