PALU – PABETA Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) provinsi, resmi meluncurkan program Pra-Inkubasi Bisnis 2025.
Pembukaan program dilaksanakan, Rabu (27/8), dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulteng, Sisliandy Ponulele.
Kegiatan ini digelar secara hybrid dan akan berlangsung selama lima hari, dengan tujuan untuk mencetak UMKM inovatif yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Dalam pelaksanaannya, Dinas KUKM Sulteng berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tengah, Hannah Asa Indonesia, Bursa Efek Indonesia (IDX) Sulteng, dan Stockbit.
Sisliandy mengungkapkan, program ini dirancang untuk memberikan pendampingan, pelatihan, mentoring, serta akses jejaring kepada calon wirausaha, mulai dari tahap ideasi hingga validasi model bisnis.
“Program ini menjadi salah satu upaya nyata Sulawesi Tengah dalam mendorong tumbuhnya UMKM yang berkelanjutan. Kami ingin memastikan UMKM memiliki jiwa kompetitif dari standarisasi, identitas, serta legalitas yang harus mampu kita penuhi,” ujarnya, Rabu (27/8).
Lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang terpilih mengikuti program ini. Dari jumlah tersebut, peserta akan diseleksi menjadi 100, kemudian 50, hingga 25 peserta terbaik yang akan mendapatkan pendampingan intensif.
“Harapannya, UMKM dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk mengembangkan aktivitas usaha ke depan dengan lebih baik. Kami percaya, keberhasilan ekonomi daerah berawal dari pemberdayaan UMKM lokal,” tambah Sisliandy.
Dipenghujung, Sisliandy menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Sulteng optimistis program Pra-Inkubasi ini akan memperkuat pemberdayaan UMKM lokal, sejalan dengan visi besar pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.*