POSO – Mantan narapidana kasus terorisme, Taufik Laabi Bin Saiful Laabi alias Upik Ratolene, menyatakan dukungannya kepada Satgas Operasi Madago Raya dalam menjaga keamanan dan mencegah berkembangnya paham radikal di Kabupaten Poso.

Upik Ratolene merupakan eks napiter asal Dusun Ratolene, Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir. Setelah menikah, ia menetap di Kecamatan Poso Kota bersama istri dan kedua anaknya.

Ia ditangkap Densus 88 AT Mabes Polri pada 14 Mei 2022 karena terbukti menjadi kurir logistik kelompok MIT Poso serta mengetahui kasus penembakan anggota Polri di Bank Syariah Poso.

Berdasarkan putusan PN Jakarta Timur Nomor 61/Pid.Sus/2023/PN Jkt.Tim tanggal 12 April 2023, ia divonis tiga tahun penjara dan menjalani hukuman di Lapas Kelas IIA Pasir Putih, Nusakambangan.

Pada 14 Mei 2025, Upik resmi bebas murni berdasarkan surat lepas Nomor WP.13.PAS.PAS.9.PK.05.12-384, setelah menyelesaikan masa pidananya. Sebelumnya, pada November 2024, ia telah mengikuti ikrar setia kepada NKRI.

Pasca bebas, Upik mengaku belum memiliki pekerjaan tetap. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ia membeli dan menyalurkan BBM jenis solar serta pertalite dari SPBU Moengko, Kecamatan Poso Kota, sebanyak tiga kali dalam sepekan.

Aktivitas ini ia lakukan bersama sejumlah eks napiter lain, termasuk menjadi pekerja harian sebagai pengangkut jerigen BBM milik rekannya, Deni Rahmat Mahadjura.

Saat ditemui di kediamannya, Upik menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian, khususnya Satgas Madago Raya, yang telah mendatangi dirinya untuk bersilaturahmi.

“Saya berharap komunikasi dengan aparat terus terjalin, agar hubungan semakin erat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Poso,” ujar Upik.

Ia menegaskan, hubungan komunikasinya dengan simpatisan maupun eks napiter lain di Poso Pesisir, Poso Kota, dan Poso Pesisir Utara, hanya sebatas urusan pekerjaan atau bisnis.

Sebagai eks napiter, Upik mengaku ingin menebus kesalahan masa lalunya dengan langkah nyata.

“Setiap warga negara punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Saya berkomitmen mendukung pemerintah dan kepolisian, khususnya pelaksanaan Operasi Madago Raya 2025, untuk menjaga keamanan dan mencegah paham radikalisme, intoleran, dan terorisme di Kabupaten Poso,” tegasnya. ***