PALU – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat sejarah baru dengan terpilihnya atlet muda Kinayah Maulidya mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia di Kota Guiyang, Tiongkok, 18-25 Agustus 2025.

Ketua Umum FPTI Sulteng, Nanang, menyebut prestasi ini merupakan hasil pembinaan jangka panjang, bukan proses instan. Sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) sebelumnya, FPTI Sulteng menjalankan pemusatan latihan daerah (Puslatda) mandiri selama tiga tahun, dan tetap melanjutkan pembinaan pasca PON untuk mengasah potensi atlet muda.

“Kinayah bukan hanya hasil latihan satu-dua tahun, tapi buah dari persiapan panjang. Rekam jejak prestasinya membuktikan kelayakannya, hingga keluar surat tugas resmi dari pusat,” ujar Nanang, Jumat (8/8).

Kata, Nanang, selain Kinayah, seorang atlet muda lainnya yang kini duduk di bangku kelas 1 SMA di Palu juga mendapat panggilan pembinaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan sedang menjalani proses seleksi nasional.

Nanang menegaskan, keberangkatan Kinayah menjadi tonggak sejarah bagi FPTI Sulteng.

Sebelumnya, FPTI Sulteng berhasil meloloskan kuota penuh delapan atlet ke PON Aceh-Sumut 2024, dan kini untuk pertama kalinya mengirim atlet murni daerah ke kejuaraan dunia tanpa “pinjaman” dari provinsi lain.

Meski fasilitas panjat tebing di Sulteng masih terbatas, FPTI tetap konsisten mengirim atlet ke berbagai kejuaraan, meskipun harus menanggung biaya sendiri atau mencari dukungan pihak lain.

“Kami ingin pemerintah melihat bahwa dengan fasilitas seadanya, kita tetap bisa berbicara di level internasional,” ujarnya.

FPTI Sulteng telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sigi dan Dinas Pemuda dan Olahraga Sulteng untuk dukungan keberangkatan Kinayah, termasuk pembiayaan tiket dan kebutuhan lainnya.

Kinayah dipanggil ke timnas berdasarkan peringkat nasional, di mana ia kini menempati posisi kedua kategori junior U-19 berkat raihan medali perak pada Kejuaraan Umur.

“Yang terpenting, ini membuktikan bahwa atlet Sulawesi Tengah bisa bersaing di dunia. Semoga menjadi motivasi bagi atlet-atlet muda lainnya,” tutup Nanang.