PALU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) kembali berupaya menekan angka pengangguran melalui pelaksanaan Job Fair 2025 yang digelar selama tiga hari di Auditorium Universitas Tadulako (Untad) Palu.
Mengusung tema “Berani Melangkah, Siap Kerja”, kegiatan ini melibatkan lebih dari 50 perusahaan nasional dan lokal, dengan total lebih dari 2.000 lowongan kerja yang ditawarkan. Ribuan pencari kerja dari berbagai daerah memadati lokasi sejak pagi, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap kesempatan kerja tersebut.
Job Fair ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulteng, Resmi Grasi, dan pihak kampus Universitas Tadulako (Untad). Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, Senin (4/8).
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan pentingnya komitmen perusahaan untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam setiap proses rekrutmen.
“Saya tidak ingin kegiatan ini hanya menjadi seremonial tahunan. Jika mayoritas yang diterima bukan ber-KTP Sulawesi Tengah, tahun depan saya tidak akan hadir lagi,” tegasnya.
Gubernur juga menyoroti tingginya dominasi tenaga kerja dari luar daerah, khususnya di kawasan industri Morowali dan Morowali Utara. Ia meminta pelaku usaha untuk membuka peluang yang lebih besar bagi putra-putri daerah.
“Jangan sampai rakyat kita hanya jadi penonton di tanahnya sendiri. Para pelaku usaha punya tanggung jawab moral untuk membuka ruang sebesar-besarnya bagi warga lokal,” tambahnya.
Rektor Untad, Prof. Dr. Amar, menyambut positif kegiatan ini sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-44 Untad yang akan diperingati pada 14 Agustus 2025.
Ia menilai Job Fair sebagai momentum penting untuk membangun kesadaran karier di kalangan mahasiswa sejak di bangku kuliah.
“Kami tidak ingin mahasiswa hanya tamat, tapi juga siap bekerja dan punya arah karier yang jelas,” ungkap Rektor.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulteng, Arnold Firdaus, melaporkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Sulawesi Tengah saat ini berada di angka 3,02 persen, menjadikan Sulteng sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran terendah ketiga secara nasional.
Namun demikian, ia menekankan bahwa angka ini perlu terus ditekan melalui program-program tepat sasaran seperti Job Fair, yang tidak hanya mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan, tetapi juga membuka ruang pembelajaran, pengembangan karier, dan perluasan jejaring profesional.
Dalam kesempatan yang sama, Pemprov Sulteng juga meluncurkan aplikasi SIPEKERJA, sebuah sistem informasi digital terintegrasi yang memuat data lowongan kerja dan dapat diakses secara mudah oleh masyarakat.
Gubernur juga kembali menegaskan keberlanjutan program BERANI sebagai strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah.
Melalui Berani Cerdas dan Berani Bekerja, Pemprov Sulteng berkomitmen menjamin hak pendidikan dan membuka akses lapangan kerja yang adil bagi seluruh masyarakat.