PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo) terus mendorong upaya percepatan penurunan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor guna memastikan penanganan yang merata dan berkelanjutan.
“Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tetapi cerminan tantangan pembangunan manusia yang harus kita jawab dengan serius,” ujar Wakil Bupati Parimo, Abdul Sahid, dalam rapat koordinasi penanganan stunting, Kamis (10/7).
Abdul Sahid menekankan bahwa penanganan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan keluarga, agar menjadi tanggung jawab bersama dalam mewujudkan generasi Parimo yang sehat dan cerdas.
Dalam forum tersebut, ia memaparkan tiga langkah strategis penanganan stunting di Parimo. Pertama, menjadikan penurunan stunting sebagai gerakan kolektif lintas sektor dan lintas generasi.
Kedua, memperkuat koordinasi antar-lembaga serta komunikasi aktif antara pemerintah dan masyarakat. Ketiga, menghadirkan program-program yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti pendampingan bagi ibu hamil dan balita, serta edukasi keluarga melalui pendekatan yang humanis dan berkelanjutan.
“Saya percaya keberhasilan hari ini akan menjadi warisan yang tak ternilai bagi anak-anak kita. Dengan komitmen tinggi, generasi Parimo yang sehat dan berdaya saing tinggi bisa kita wujudkan,” tandasnya.
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, tenaga kesehatan, dan perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPPS) Kabupaten Parimo.