PALU – Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Mahfud Masuara, menjadi pembicara pada kegiatan dialog yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan Pemikiran Politik Islam, Sabtu (21/06).
Kegiatan dialog Pemikiran Politik Islam Lawyers Club ini mengangkat tema “Demokrasi di Persimpangan Jalan: Melemah atau Menguat?” turut dihadiri beberapa pembicara lainnya, seperti akademis UIN Datokarama, Ketua Bawaslu Sulteng dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu.
Anggota Komisi I, Mahfud Masuara, menyampaikan, tanda melemahnya demokrasi adalah menurunnya literasi politik masyarakat dan praktik birokrasi yang tertutup.
Semetara itu, lanjut dia, tanda demokrasi masih bisa dikuatkan adalah dengan tumbuhnya gerakan masyarakat sipil, DPRD mulai aktif mengawasi dan menyuarakan aspirasi.
“Oleh sebab itu, peran DPRD dalam demokrasi yang sehat adalah dengan membuat regulasi keterbukaan informasi, mengawasi eksekutif secara kritis dan konstruktif, dan mendorong kebijakan yang partisipatif,” jelas Mahfud.
Lanjut dia, saat ini demokrasi sedang diuji, apakah menguat atau melemah. Semua bergantung pada keberanian untuk menjaga keterbukaan, memperjuangkan partisipasi rakyat, dan menegakkan integritas.
“Kita berada di titik krusial. Sebagai wakil rakyat, saya mengajak kita semua untuk terus mengawal demokrasi. Bukan hanya sebagai sistem politik, tetapi sebagai komitmen moral dan tanggung jawab bersama,” ujarnya. *