PALU – Wakil Sekretaris Umum BPD HIPMI Sulawesi Tengah, Mohammad Taufan, memberikan tanggapan atas dinamika internal yang berkembang belakangan ini di tubuh organisasi HIPMI Sulteng.
Menurutnya, permasalahan yang muncul harus disikapi secara objektif dan diselesaikan melalui mekanisme organisasi yang berlaku.
Sorotan terhadap kinerja Bendahara Umum BPD HIPMI Sulteng, Fathur Razaq, menjadi salah satu isu yang mencuat.
Taufan menyatakan, Fathur telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab sebagai bendahara umum.
“Fathur Razaq selama ini aktif mengoordinasikan administrasi dan pembiayaan dalam setiap kegiatan organisasi. Penilaian terhadap keaktifan pengurus tidak semestinya hanya dilihat dari kehadiran fisik, tapi dari bagaimana perannya berjalan dalam mendukung jalannya roda organisasi,” jelas Taufan, Rabu (18/06).
Taufan juga menyayangkan adanya pernyataan dari salah satu pengurus OKK BPC Banggai Laut, Risal Adja, yang disampaikan ke ruang publik tanpa melalui jalur organisasi.
Ia menegaskan bahwa dalam organisasi sebesar HIPMI, kritik dan masukan sebaiknya disampaikan secara berjenjang dan diketahui oleh Ketua BPC sebelum diteruskan kepada pengurus BPD.
“Berorganisasi itu butuh etika dan saluran komunikasi yang baik. Jika tidak, opini yang bersifat pribadi bisa menimbulkan persepsi negatif yang merusak suasana internal yang sedang kita bangun bersama,” ujarnya.
Untuk menjaga soliditas dan menyatukan kembali semangat kolektif, Taufan mengusulkan agar segera digelar rapat bersama antara BPD dan seluruh BPC se-Sulawesi Tengah.
Menurutnya, forum tersebut penting untuk memperkuat koordinasi dan menghindari kesalahpahaman yang bisa mencederai semangat kebersamaan.
“Di HIPMI, asas persaudaraan adalah dasar utama. Setiap persoalan harus dikomunikasikan secara internal, tidak langsung dilempar ke publik,” tambahnya.
Alumni Lemhannas ini menyatakan siap berperan aktif menjaga stabilitas organisasi dan memastikan proses penyelesaian persoalan dilakukan dengan bijak, sehat, dan membangun. *