MOROWALI – Saat ini, PT Vale Indonesia Tbk, Indonesia Growth Project (IGP) Morowali, sedang menuju proses penyelesaian fase konstruksi pembangunan infrastruktur di wilayah operasionalnya.
Sejauh ini, progress pembangungan telah mencapai 81 persen dan ditargetkan rampung pada September 2025.
Jauh sebelum tahap operasi dimulai, PT Vale IGP Morowali sendiri telah memperlihatkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional dan secara nyata memberikan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
“Kami juga memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang secara eksplisit mengutamakan rekrutmen dari masyarakat di wilayah pemberdayaan, khususnya 13 desa terdampak proyek. Kami memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal melalui skema rekrutmen berjenjang yang dimulai dari internal, lokal, regional, hingga nasional,” ujar Wafir, Head of Bahodopi Project PT Vale IGP Morowali, belum lama ini.
Wafir menguraikan beberapa hal dalam rangka memastikan kesiapan tenaga kerja lokal dalam mendukung proyek PT Vale IGP Morowali, antara lain, pemetaan kebutuhan tenaga kerja melalui survei di desa-desa sekitar area tambang.
“Kami juga menggelar program pelatihan keterampilan (vokasi) bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) setempat dan Dinas Ketenagakerjaan,” katanya.
Tak sampai disitu, PT Vale juga aktif melakukan sosialisasi terbuka mengenai peluang kerja, prosedur pendaftaran, dan kualifikasi yang dibutuhkan, guna memastikan proses rekrutmen dilakukan secara transparan dan inklusif.
Kemudian, kata dia, menjalin kemitraan dengan kontraktor dan mitra kerja, di mana seluruh pihak diwajibkan mengikuti prinsip prioritas rekrutmen tenaga lokal.
Intinya, kata dia, perseroan menekankan kepada kontraktor yang bekerja sama dengan perusahaan untuk memberlakukan hal serupa dalam pemenuhan sumber daya manusianya.
“Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja lokal agar dapat berperan aktif dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel secara berkelanjutan,” tutupnya. (RIFAY)