PALU- Warga Kelurahan Lere RT 5 RW 5, Jalan Samudra 2 Lorong 1 dan 2, berharap pabrik tempe yang berada di lingkungan mereka dapat ditutup, karena sudah 20 tahun lamanya, aktivitas pabrik tempe tersebut mengganggu kenyamanan warga setempat.
Keluhan tersebut sudah disampaikan melalui surat pernyataan yang di tandatangani oleh enam kepala keluarga (KK), yang terdampak atas keberadaan pabrik tempe itu.
Salah seorang warga yang berdampingan dengan pabrik tempe tersebut Isma Santi mengatakan, dalam beberapa tahun ini, polusi baik asap, bau busuk yang menyengat, serta suara mesin genset tersebut, yang mengakibatkan polusi suara, polusi udara, dan polusi air limbah. Hal itu katanya, sangat mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga sekitar. Hal ini berdampak pada kualitas hidup serta kesehatan warga yang tinggal di lingkungan itu.
“Surat keluhan kami sudah kami antar sejak lama bulan Mei lalu ke kantor lurah dan kami dibantu oleh pak RT kami, namun baru tadi orang dari pihak kelurahan dan kecamatan datang survey ini pabrik tempe. Kenapa sudah 20 tahun beraktivitas ini pabrik cuma diperingati, bukan ditutup saja dulu sambil dicari solusi pembuangan limbahnya yang bau busuk itu,” ujar Isna Santi kepada media ini, Selasa (10/6).
Isma Santi menduga dokumen Amdal dari Pabrik Tempe tersebut tidak ada, karena kalau ada dokumen amdalnya, pembuangan limbahnya terarah tidak di buang di sekitar pemukiman.
“Ini yang punya pabrik tempe tidak tinggal di dalam pabrik ini, jadi tidak mencium aroma busuknya menyengat luar biasa. Coba mereka menginap satu malam di rumahku, mampu mereka cium ini aroma busuk dan mendengar kebisingan dari suara genset?” Keluh Isma.
Di tempat terpisah Kadis DLH Kota Palu Muh Arief Lamakarate mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu adanya keluhan warga atas keberadaan pabrik tempe tersebut.
“Iya nanti kan kita tinjau dulu lokasi dan kegiatannya dan kita pastikan dulu ke lokasi untuk pelanggarannya,” ujar Muh Arief Lamakarate.
Namun ketika ditanya tentang dokumen amdal dari pabrik tempe tersebut, Kadis DLH yang dihubungi lewat whatsapp pribadinya tidak menjawab terkait dokumen amdal dari pabrik tempe itu.
Reporter: Irma/Editor: Nanang