DONGGALA – Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK LMND) dan Serikat Buruh Transportasi Kontainer-Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (SBTC-FNPBI) wilayah Sulawesi Tengah menggelar aksi kemanusiaan dengan menyalurkan bantuan sembako kepada warga Desa Wombo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, yang menjadi penyintas banjir bandang pada 27 Mei 2025 lalu.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk solidaritas dari dua organisasi rakyat, selama ini aktif dalam perjuangan mahasiswa dan buruh. LMND dan SBTC-FNPBI Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa peran organisasi massa tidak hanya terbatas pada isu sektoral, tetapi juga pada aksi nyata di tengah masyarakat sedang menghadapi krisis akibat bencana.

“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap rakyat. Bukan hanya kepada buruh berada di dalam perusahaan, tetapi juga kepada masyarakat secara luas. Kami ingin menunjukkan bahwa organisasi buruh juga berpihak kepada rakyat kecil sedang menderita,” ujar Moh. Medianto, ketua SBTC-FNPBI Sulawesi Tengah.

Bantuan disalurkan berupa paket sembako seperti beras, minyak goreng, telur, kopi gula,dan air bersih. Seluruh bantuan tersebut merupakan hasil dari sumbangan sukarela dan solidaritas anggota LMND dan SBTC-FNPBI di Sulawesi Tengah, dikumpulkan secara gotong royong. Penyaluran dilakukan secara langsung dari rumah ke rumah, menyasar warga terdampak paling parah.

“Aksi ini murni inisiatif kawan-kawan organisasi. Jiwa sosial kami terpanggil untuk hadir membantu rakyat. Kami percaya bahwa masyarakat berhak hidup adil, sejahtera, dan aman dari bencana,” kata Jalal Arianza, Koordinator Lapangan kegiatan penyaluran bantuan di Desa Wombo.

Menurut Jalal, banjir bandang, melanda Desa Wombo tidak bisa dipandang sebagai bencana alam biasa. Dari pengamatan dan kesaksian warga, diduga kuat bencana ini terkait dengan aktivitas manusia di wilayah hulu, seperti penebangan liar atau penggundulan hutan.

“Kami belum bisa memastikan secara ilmiah, tapi secara logika, bencana seperti ini pasti ada penyebab. Tidak mungkin air turun sedahsyat itu tanpa ada kerusakan di atas sana. Ini jadi peringatan penting agar kita semua menjaga alam dan lingkungan dengan serius,” tegasnya.

Bencana banjir tersebut menyebabkan rusaknya puluhan rumah warga, lahan pertanian, dan akses jalan. Banyak warga kehilangan harta benda dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Dalam situasi seperti tersebut, peran solidaritas rakyat menjadi sangat penting.
LMND dan SBTC-FNPBI Sulawesi Tengah menegaskan bahwa kegiatan kemanusiaan seperti ini, terus menjadi bagian dari kerja-kerja sosial mereka. Keduanya meyakini bahwa perubahan sosial dan keadilan sejati hanya bisa diwujudkan melalui keberpihakan terhadap rakyat miskin dan tertindas, tidak hanya melalui advokasi dan aksi massa, tetapi juga melalui kerja nyata di tengah kehidupan rakyat.

“Kami ingin rakyat tahu bahwa ada organisasi bersama mereka, bukan hanya saat aksi demonstrasi, tetapi juga saat mereka terkena musibah. Ini bagian dari cita-cita besar kami untuk membangun masyarakat adil, mandiri, dan berdaulat,” pungkas Medianto.

REPORTER : **/IKRAM