PALU— Ketua Dewan Pertukangan Nasional (DPN) Sulawesi Tengah, Andri Gultom, menyampaikan kritik keras terhadap lemahnya tanggung jawab sosial di wilayah tambang emas Poboya, setelah mengunjungi rumah duka salah satu korban penambang rakyat, Adri Setiawan (27), yang meninggal saat bekerja di area Kijang 30, konsesi tambang milik PT Citra Palu Minerals (CPM).

Kunjungan dilakukan ke rumah duka di Desa Bobo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Rabu, 4 Juni malam.

Dalam suasana duka, Andri diterima oleh ayah korban, Lukman, yang menyampaikan bahwa sejak kejadian tragis tersebut, belum ada pihak baik dari pemerintah maupun perusahaan datang membantu, atau sekadar menunjukkan empati. Semua biaya pemakaman dan kebutuhan keluarga ditanggung sendiri.

“Anak saya meninggalkan dua anak kecil. Tapi tidak ada datang. Tidak ada peduli. Semua kami tanggung sendiri,” kata Lukman lirih.

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua DPN Sulteng tidak menahan kritiknya.

“Ini bukan sekadar kecelakaan. Ini adalah pengabaian  sistemik. Seorang penambang rakyat meninggal di wilayah tambang legal, tapi tidak ada tanggung jawab dari siapa pun—tidak dari perusahaan pemegang izin, tidak dari negara. Seolah-olah nyawa rakyat tidak ada nilainya dibanding emas  mereka gali,” tegas Andri Gultom.

Andri menambahkan bahwa perusahaan tambang besar seperti PT CPM seharusnya tidak hanya mengambil hasil bumi, tetapi juga hadir melindungi dan menjamin hak hidup serta keselamatan warga turut bergantung pada wilayah itu.

“Kami di DPN tidak akan diam. Negara dan perusahaan tidak boleh terus berlindung di balik legalitas izin jika faktanya rakyat terus jadi korban. Ini kegagalan  tidak bisa ditoleransi,” lanjutnya.

DPN Sulteng menyerukan kepada PT Citra Palu Minerals untuk bertanggung jawab sosial atas setiap nyawa hilang dalam wilayah konsesinya,  Penegak hukum dan DPRD Sulteng untuk mendorong audit keselamatan kerja dan pertanggungjawaban sosial secara menyeluruh.

“Jangan tunggu korban berikutnya. Jangan biarkan anak-anak tumbuh yatim karena kelalaian sistem tak berpihak pada rakyat kecil,” pungkas Andri.

REPORTER : **/ IKRAM