POSO – Persiapan pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) XXVIII tingkat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang akan digelar di Kabupaten Poso memasuki tahap final.
Berbagai aspek teknis dan non teknis telah dimatangkan oleh panitia pelaksana, guna memastikan kelancaran kegiatan yang akan melibatkan peserta dari seluruh kabupaten/kota di wilayah Sulteng.
Ketua Panitia Pelaksana, H Sukimin menyebut, STQH dijadwalkan akan berlangsung 23 hingga 27 Juni 2025 nanti, dengan pusat kegiatan berada di Alun-alun Maroso, Kota Poso.
“Barusan berlangsung rapat Pra Expose yang dihadiri masing-masing LO membahas persoalan teknis, kita berharap ajang STQH XXVIII di Poso sukses dan tidak ada kendala,” tutur Sukimin didampingi Kabag Kesra Poso, Alwi Ali saat menggelar konfrensi pers di Aula Mpogombo Kantor Bupati Poso, Selasa (3/6).
Lanjut dia, sejumlah agenda yang dirapatkan pada Pra Expos diantaranya membahas pelaksanaan Pawai Ta’aruf, pelantikan dewan hakim, pameran UMKM, penyiapan akomodasi kontingen, serta rangkaian acara malam pembukaan dan penutupan.
“Semua unsur pendukung sedang kami koordinasikan secara intensif, termasuk kesiapan lokasi lomba, penginapan peserta, serta sistem pengamanan selama kegiatan berlangsung,” imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Poso bersama panitia pelaksana juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menyukseskan gelaran ini dengan menjaga keamanan, kenyamanan serta menjunjung tinggi nilai-nilai religius selama pelaksanaan kegiatan.
Adapun, kata dia, latar belakang diselenggarakannya STQH di Kabupaten Poso merupakan hasil Rapat Koordinasi dan Konsultasi Daerah (Rakonsulda), di mana Poso terpilih sebagai tuan rumah.
“Jadi, Kabupaten Poso untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah STQH tingkat provinsi setelah sekian lama. Kalau sebelumnya STQH dilaksanakan di Tojo Una-Una,” ungkapnya.
Menurutnya, pelaksanaan STQH di Kabupaten Poso menelan anggaran Rp.4 miliar yang bersumber dari APBD kabupaten dan dibantu oleh Pemprov sebesar Rp.750 juta. Sementara, pelaksanaan STQH sebelumnya di Touna menghabiskan anggaran Rp.8 Miliar.
“Walau begitu, kami optimis STQH di Poso akan lebih semarak, meski dengan keterbatasan anggaran,” Tandas Alwi.
Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin

