PALU- Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) gelar rapat kerja dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, pada Kamis (8/5).

Dalam rapat yang dihadiri seluruh anggota Komite IV DPD RI dan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI, Rachmat Pambudy, anggota DPD RI Daerah Pemilihan Provinsi Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir menyoroti persoalan tambang nikel di Provinsi Sulawesi Tengah.

Di hadapan Menteri PPN/Bappenas RI, Andhika Amir mengungkapkan kegelisahannya terhadap pengelolaan kawasan industri nikel di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, Provinsi Sulteng.

“Saya ingin memperkenalkan Bapak salah satu contoh Kecamatan yang ada di Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, yang bernama Bahodopi,” ujar Andhika Amir.

Lanjut Andhika, kawasan Bahodopi ini merupakan episentrum hilirisasi Nikel Nasional. Namun di balik geliat arus investasi yang sangat deras, muncul tantangan dalam berbagai aspek.

Menurutnya, ada beragam masalah di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara. Itu mungkin bisa Bapak pilih nih. Mulai dari kemiskinan, kerusakan lingkungan, konflik sosial, upah pekerja yang tidak layak, kerusakan infrastruktur dan kurangnya kesejahteraan pekerja, pendidikan, kesehatan sampai dengan darurat HIV dan AIDS Pak.

“Jika dibiarkan begini terus, mungkin bisa dipastikan Sulawesi Tengah dalam bahaya pak,” tegas Andhika Amir.

Dari beragam masalah yang muncul tersebut, kami ingin mengusulkan Pak, perlu di ambil langkah strategis, salah satunya mungkin membentuk Badan Otorita Kawasan Industri Morowali dan Morowali Utara.

“Badan Otorita ini nantinya diharapkan mampu mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik. Mengelola investasi dan kegiatan industri secara terkoordinasi, pemulihan lingkungan dan sosial di tengah ekspansi industri serta penguatan peran Masyarakat lokal dalam ekosistem Industri,” harap putra mantan Wakil Gubernur Sulteng tersebut.

Reporter Irma /***