MORUT –  Angga Sompi membuktikan kehebatannya sebagai pembalap di kelas Pro. Sementara Nugrah Korompot berjaya di kelas Lokal Sulteng dan Ardi Bongki asal Lembon jawara di kelas Lokal Morut. Di kelas buruh  M. Rifai Beteleme menjadi terbaik. Angga, Ardi Bongki  dan M. Rofai selain mendapat piala dan uang tunai juga membawa pulang sepeda motor.

Final Mayday Grass Track dinaikkan  kelasnya menjadi Super Grass Track oleh IMI Sulteng. Selain diwarnai adu keahlian juga menjadi tragis bagi para pembalap memaksakan kecepatan motornya, hingga akhirnya tidak dapat meneruskan lomba. Bahkan sejumlah pembalap terpaksa mendapat perawatan medis karena terjatuh di lintasan sirkuit, termasuk Nugrah Korompot yang mencoba mengejar kecepatan pembalap Angga  Sompie asal Sulawesi Utara yang membawa bendera Magasi Racing Team Kolonodale.

“Sirkuit ini sangat menantang. Boleh dibilang ekstrem malahan,” kata beberapa pembalap di sela-sela penyerahan hadiah.

Selain itu disiplin para pembalap yang motornya tidak di sirkuit, membuat beberapa pembalap terpaksa dianulir kemenangannya di sejumlah kelas.

“Semoga ini menjadi pengalaman bagi pembalap-pembalap lokal agar kedepannya bisa lebih tertib. Karena kalau mau coba curi-curi stelan di arena pasti ketahuan,” kata Kartiyanis Lakawa.

Sementara Ketua IMI Morut, Bernhard Tialen menjadwalkan kejuaraan berikutnya Bulan Juli, “Kita menjadwalkan pelaksnaan kejuaraan dalam rangka Hari Bhayangkara dan mendapat respon postif Kapolres Morowali Utara,” katanya.

REPORTER : **/IKRAM