PALU – Anggota DPD RI/MPR RI asal Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir, menggelar kegiatan dialog penyerapan aspirasi masyarakat bertajuk “Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan” di Sehati Kopi, Luwuk, Kabupaten Banggai, Selasa baru-baru ini.
Kegiatan ini menjadi ajang bertemunya pelaku usaha, komunitas kreatif, serta mahasiswa untuk menyampaikan ide dan harapan mereka terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Dialog ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Luwuk, Gekraf Luwuk, iSport, PPK Teluk Lalong, Komunitas Musik, TDA Luwuk, serta perwakilan mahasiswa.
Dalam paparannya sebagai pembicara utama, Andhika menegaskan bahwa dialog seperti ini menjadi wadah strategis untuk menyerap aspirasi para pelaku usaha dan komunitas, agar dapat diperjuangkan di tingkat pusat.
“Forum seperti ini penting agar hal-hal krusial dalam peningkatan ekonomi, seperti sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan, bisa kami bawa ke pusat untuk diperjuangkan,” ujar Andhika.
Ia juga menyoroti potensi alam Kabupaten Banggai yang luar biasa indah dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun daerah secara berkelanjutan.
“Peran UMKM sangat vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka, sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah harus diperkuat,” lanjutnya.
Apresiasi tinggi datang dari HIPMI Luwuk. Anggi Nasar, salah satu perwakilan HIPMI, menyampaikan terima kasih atas perhatian Senator Andhika terhadap pengusaha muda dan sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Banggai.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini adalah bentuk nyata dukungan terhadap pembangunan daerah dan kemajuan ekonomi kreatif,” ungkap Anggi.
Menutup dialog, Andhika juga menyoroti pentingnya akses informasi bagi anak muda dan mendorong dinas terkait untuk lebih terbuka dalam berkolaborasi, terutama dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sulawesi Tengah.
“Anak muda hari ini butuh akses informasi. Pemerintah harus membuka diri agar kolaborasi bisa berjalan dan pembangunan ekonomi bisa lebih inklusif,” tutupnya.
Reporter: Irma/***