PALU – Sejak tinggal kurang lebih satu tahun, para penghuni Hunian Tetap (Huntap) Petobo terus mengeluhkan kekurangan pasokan air bersih. Kondisi kekurangan air tersebut berlanjut hingga saat ini.
Sejak awal tahun 2024, kondisi seperti ini telah dialami para warga. Pada saat itu, pekerjaan pipanisasi dari SPAM Oloboju belum tuntas, lalu pihak pelaksana dan PUPR mengantisipasinya dengan mengerahkan armada pengangkut air.
Bahkan, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palu juga turut membantu mengerahkan mobil tangki, terutama pada Bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri melalui Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, Dinas PU, dan Dinas Sosial.
Saat ini, pekerjaan infrastruktur, khususnya terkait air telah selesai dikerjakan. Namun permasalahan ketersediaan air bagi warga penghuni Huntap Petobo belum selesai.
Pasokan air dari SPAM Oloboju tidak berjalan sesuai harapan. Oleh tenaga operasioanal di lapangan harus mengatur atau membagi pemukiman Huntap Petobo menjadi empat zona.
Setiap harinya, air dalam reservoar Petobo hanya dapat melayani satu zona dengan cara mendistribusikan air untuk mengisi tandon penampung air yang ada di setiap rumah.
Menurut informasi dari warga setempat, rata-rata isi satu tandon air habis terpakai untuk dua hari saja. Sedangkan giliran pengisian berikutnya menunggu di hari kelima berikutnya, sehingga warga harus memenuhi kebutuhan air tersebut dengan cara membeli.
Kondisi seperti ini membuat resah warga penghuni Huntap. Beberapa kali penghuni Huntap Petobo menyampaikan keluhan ini kepada pelaksana dan BP2W. Namun hingga saat ini, keluhan tersebut tidak belum mendapatkan penyelesaian yang menggembirakan.
Di sisi lain, Pemkot Palu juga belum menandatangani Berita Acara Serah Terima Operasional (BASTO) infrastruktur, termasuk Infrastruktur air, sehingga kewenangan operasionalisasi Infrastruktur yang dibangun melalui program rehab rekon pascabencana mutlak masih berada di pihak pelaksana dan BP2W.
Pemkot Palu terus mendorong pihak pelaksana dan BP2W untuk melakukan perbaikan sehingga infrastruktur dan pendukungnya dalam kondisi baik dan layak fungsi agar operasional aset yang ada segera diserahkan untuk dikelola oleh pemerintah daerah setempat.
Menyikapi keluhan keluhan warga penghuni Huntap Petobo, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Palu selaku OPD yang ditunjuk sebagai koordinator pengelola huntap pasca huni, diperintahkan oleh wali kota untuk merespon permasalahan tersebut.
Bersama dengan Dinas PU, Dinas Perkim sendiri telah melakukan penelusuran fakta lapangan. Hasil penelusuran antara lain, reservoir Petobo tidak terisi penuh, karena kurangnya debet air dari pipa SPAM Oluboju.
Menurut Kadis Perkim Kota Palu, Lukman, kurangnya aliran atau tekanan akibat adanya “tappingan” pada jaringan pipa yang melintas di wilayah Kabupaten Sigi.
“Untuk mengisi air ke reservoir petobo harus menggunakan pompa air yang ditempatkan di SPAM Oloboju,” katanya.
Lanjut dia, pompa air tersebut akan berfungsi optimal bila air dalam bak/reservoar SPAM Oloboju terisi penuh. Bak/reservoir di SPAM Oloboju diisi dari air yang telah diolah dalam bak pengolahan air baku yang bersumber dari Sungai Saluki.
“Kemudian, suplai air baku dari Sungai Saluki lancar, kecuali bila ada aktivitas perbaikan atau pekerjaan pemeliharaan lainnya,” ungkapnya.
Hasil penelusuran selanjutnya, terdapat petugas pada masing-masing tahapan, yakni di Intake Saluki, di Bak Pengolahan Air Baku pada SPAM Oloboju, dan petugas pompa air di reservoir dalam kawasan SPAM Oloboju. Para petugas tersebut masih diperkerjakan oleh pihak pelaksana.
“Kemudian, sistem kerja para petugas di SPAM Oloboju belum teratur. Kinerja masing-masing petugas sangat berpengaruh terhadap kelancaran suplai air ke Reservoir Petobo,” tambah Lukman.
Sebagaimana kondisi yang terjadi dua hari terakhir, yakni pada tanggal 20 dan 21 April 2025, dalam reservoir SPAM Oloboju kosong karena tidak ada pengisian dari bak pengolahan air baku mengakibatkan tidak ada air ke reservoir Huntap Petobo, padahal suplai air dari Sungai Saluki tetap lancar.
Pihaknya menyarankan kiranya pihak pelaksana dan BP2W segera menyerahkan operasional Infrastruktur Intake Saluki dan SPAM Oloboju kepada Pemerintah Provinsi Sulteng atau OPD teknis.
“Kiranya pemprov melalui OPD teknis segera mengefektifkan kelembagaan dan sistem pengelolaan Infrastruktur tersebut,” katanya.
Pemkot Palu, lanjut dia, akan turut membangun kerja sama dengan pemerintah provinsi dalam upaya mengoptimalkan penyediaan air bagi masyarakat.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay