PALU – Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Sulteng menyebut tidak sedikit jajanan yang dibuat dengan tidak steril di Kota Palu. Jajanan yang dimaksud seperti somai, bakso, martabak, minuman segar manis dan sebagainya.

“Tidak sterilnya proses pembuatan jajanan tersebut dikarenakan tempat dan cara mengolanya. Misalnya cara membuat martabak yang tidak memperhatikan kebersihan sehingga bakteri masuk dan menyebar di makanan tersebut. Telurnya yang tidak melalui sterilisasi dengan cara dicuci. Demikian juga sayurannya,” kata Kepala Seksi (Kasi) Kesling, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palu, Munifah M.Kes saat menjadi pemateri pada acara Sosialisasi Jajanan bagi Pemilik Kantin di Madrasah yang diselenggarakan Bidang Pendidikan Islam, Kementerian Agama Kota Palu, di Asrama Haji Transit Palu, Senin (23/04).

Selain itu, kata dia, berbagai cara membuat kue yang tidak berdasarkan takaran campuran, serta menggunakan bahan berbahaya untuk di konsumsi.

Tak hanya makanan, lanjut dia, ada pula minuman dingin segar dengan citra sajian warna warni, yang diolah dengan menggunakan pemanis praktis yang dilarang.

Dia menambahkan, Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan Balai POM pernah mendapatkan campuran bahan berbahaya pada ikan, seperti formalin dan sejenisnya.

Lebih lanjut dia mengatakan,

Sementara Ketua YLK Sulteng, Salman Hadianto mengatakan, selama tahun 2017 pihaknya telah menerima pengaduan konsumen sebanyak 112 orang, dengan kasus yang berbeda dan jenis barang yang berbeda pula.

Untuk tahun 2018 dari bulan Janurai sampai pada Maret, pihaknya juga sudah menerima 29 pengaduan konsumen. (YUSUF)