PALU – Universitas Tadulako (Untad) kembali mengukuhkan 151 Korps Alumni Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio-Akademik (Pusbang DePSA). 151 mahasiswa tersebut merupakan angkatan IV Pusbang DePSA yang berasal dari 11 fakultas di Untad.

Warek Bidang Akademik Untad, Sutarman Yodo usai pengkuhan di salah satu hotel di Kota Palu, Ahad (22/04), menyampaikan, dalam setahun pelatihan deradikalisasi dan penguatan nilai-nilai sosio akademik di lingkungan Untad, dilaksanakan tiga angkatan. Kegiatan itu dilaksanakan sebagai upaya menangkal faham radikal yang tumbuh di masyarakat, khususnya di lingkungan kampus.

“Paham radikal adalah paham yang mencederai nilai-nilai pancasila dan undang-undang dasar 1945. Kegiatan kemahasiswaan, kegiatan di lingkungan kampus tentunya kegiatan yang harus bernilai sosio akademik. Karena memang habitat kita berada dilingkungan itu. Kita bukan masyarakat yang ada di lingkungan pasar. Masyarakat kampus adalah masyarakat yang dalam aktivitasnya selalu merujuk kepada nalar-nalar akademik,” terangnya.

Olehnya, Sutarman mengharapkan Alumni angakatan IV yang sudah menerima materi selama dua hari bisa membentuk keperibadian di lingkungan kampus sebagai masyarakat intelektual.

“Tentulah ketika ada persoalan, maka kita harus selesaikan dengan cara-cara yang akademis, cara-cara intelektual sesuai kondisi kita yang berada di lingkungan kampus. Sangat tidak tepat kalau kita masyarakat kampus menyelesaikan masalah seperti masalah yang ada di luar kampus. Demonstrasi adalah hak mahasiswa, akan tetapi itu adalah sarana terakhir ketika saluran komunikasi tersumbat,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pusbang DePSa, Rahmat Bakri menjelaskan, DepSa hadir di Untad untuk merespon dua hal. Pertama, merespon kondisi-kondisi yang bersifat eksternal, pada saat pusat pengembangan ini dirancang  untuk dibentuk, saat itu seluruh pimpinan universitas menandatangani MoU dengan kementerian dalam negeri. MoU itu upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangkal berkembangnya paham radikalisasi di Perguruan Tinggi.

“Kita di Untad juga melakukan langkah-langkah yang sistematis, terstruktur dan merupakan upaya yang dilakukan secara berkelanjutan. Langkah yang dimaksud dengan membentuk suatu Pusbang DepSa. Lembaga ini kemudian melakukan berbagai pelatihan penguatan nilai-nilai kebangsaan pada mahasiswa khususnya mahasiswa yang berpotensi menjadi ketua lembaga mahasiswa di Untad,” jelasnya.

Dia berharap, melalui Pusbang DePSA, mahasiswa Untad bisa menyinergikan antara tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa yang kuliahnya harus selesai tepat waktu tetapi tidak kehilangan kesempatan untuk berorganisasi.

“Jadi kehadiran Pusbang DePSA ini dalam rangka menjawab tantangan itu. Mahasiwa diharapkan selesai tepat waktu karena itu harapan orang tua sekaligus memberikan kesempatan untuk adik-adik yang lain untuk masuk di Untad,” tandasnya. (YAMIN)