PALU – Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Merah Putih mendukung program “Berani Cerdas” yang digagas Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid.

Salah satu langkah konkret dari program ini adalah mendorong partisipasi pemerintah daerah kabupaten dan masyarakat untuk membentuk Madrasah Desa di seluruh wilayah di Sulawesi Tengah.

Gubernur Anwar Hafid dalam sambutannya pada acara Haul ke-57 Guru Tua, mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menghidupkan madrasah, yang merupakan bagian penting dari strategi pembangunan sumber daya manusia yang berbasis pendidikan moral, karakter, akhlak dan keagamaan sejak dini.

Karena itu, kata Anwar, dibutuhkan partisipasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewujudkan hal tersebut.

“Menghimbau kepada masarakat Sulawesi Tengah untuk menghidupkan madrasah diniyah yang telah diwariskan guru tua selama ini, kendala oprasional pengajar madrasah berpotensi mematikan Madrayah Desa di Sulawesi Tengah,” kata Anwar.

Pendidikan, kata Anwar, adalah hal pertama dan yang utama yang harus dikerjakan. Madrasah Desa harus menjadi perhatian bersama pemerintah daerah, masyarakat desa dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kita semua harus turut berpartisipasi aktif menghidupkannya,” ujar Anwar Hafid, di acara Haul Guru Tua, Sabtu (12/04) lalu.

Ketua PPDI Merah Putih Sulawesi Tengah, Zulkifli Lamasana, mendukung penuh program ini karena diyakini, Keberadaan Madrasah Desa dapat menjadi solusi dini atas problem sosial kemasyarakatan yang ada di desa, seperti narkoba di kalangan remaja, etos kerja dan radikalisme yang berada di desa.

“Kami, perangkat desa, menyambut baik dan siap berada di garda terdepan dalam mewujudkan Madrasah Desa di seluruh Sulawesi Tengah. Ini adalah upaya mulia yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, terutama dalam pembentukan karakter anak-anak desa sejak usia dini,” kata Zulkifli.

Zulkifli juga mengajak seluruh pemerintah daerah kabupaten dan pemerintah desa agar memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk regulasi, anggaran, maupun kebijakan afirmatif, agar madrasah desa dapat terbentuk secara menyeluruh dan berkelanjutan.

“Program ini tidak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan sinergi antara provinsi, kabupaten, dan desa. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi juga investasi masa depan desa,” tambahnya. *