PALU– Menteri Hukum Republik Indonesia (Menkum RI), Supratman Andi Agtas menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar Alkhairaat atas komitmen dan perjuangannya terus meneladani dan meneruskan cita-cita Guru Tua, Al-Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri, dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menkum dalam acara puncak Haul Guru Tua ke-57 tahun 2025 digelar di Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri Kota Palu, pada Sabtu (12/4). Turut mendampingi Menteri, Staf Khusus Menkum, Noor Karompot bersama Carman Ansari, Kepala Biro Umum, Risman, Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Hermansyah Siregar serta Kepala Kanwil Kemenkum Sulawesi Tengah, Rakhmat Renaldy.
“Atas nama Kementerian Hukum, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh abnaul khairaat di Indonesia. Alkhairaat telah menjadi penggerak besar dalam pendidikan, kesehatan, hingga berbagai bentuk muamalah membawa manfaat nyata bagi umat dan bangsa,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkum juga menegaskan keabsahan status kewarganegaraan Guru Tua yang sempat menjadi isu publik. Ia menyampaikan bahwa Guru Tua secara sah merupakan warga negara Indonesia, sebagaimana tertuang dalam surat pengesahan dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Kemenkumham RI, kini telah bertransformasi menjadi Kementerian Hukum RI.
“Ini adalah hasil perjuangan luar biasa dari baik Kemenkum, pemerintah daerah, dan keluarga besar Alkhairaat. Negara mengakui dan menghormati Guru Tua sebagai bagian penting dari sejarah bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial bahkan dengan Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam upaya penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Guru Tua.
“InsyaAllah, semoga impian seluruh abnaul khairaat secepatnya terwujud. Kita doakan bersama, semoga Guru Tua segera dianugerahi gelar Pahlawan Nasional,”katanya disambut takbir dan tepuk tangan puluhan ribu jamaah.
Di tengah maraknya isu penghinaan terhadap sosok Guru Tua, Menkum mengajak seluruh keluarga besar Alkhairaat untuk tetap menjaga semangat persatuan, sikap toleransi, dan kebesaran jiwa sebagaimana diajarkan oleh Guru Tua. Ia juga meminta agar proses hukum atas dugaan penghinaan tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Pastinya kita semua mengecam, Guru Tua adalah simbol dakwah yang menyejukkan. Mari kita jaga warisan beliau dengan kedamaian, marilah kita tempuh jalan-jalan sesuai mekanisme berlaku,” tambahnya.
Sementara, Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, mengaku sangat bersyukur dan bahagia atas kehadiran Menkum dalam acara haul tersebut. Ia juga menegaskan komitmennya terus memperkuat fungsi dan peran Kemenkum di Sulawesi Tengah, khususnya dalam memberikan perlindungan hukum terhadap lembaga-lembaga strategis seperti Alkhairaat.
“Alkhairaat adalah salah satu tonggak peradaban di Indonesia Timur. Kami siap mendampingi dan mengawal seluruh kebutuhan hukum berkaitan dengan eksistensinya,” tegas Rakhmat .
Haul ke-57 Guru Tua ini dipimpin langsung oleh Ketua Utama Alkhairaat, Habib Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Wakil Ketua MPR RI Abcandra Akbar Supratman, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, Gubernur Kalimantan Utara, para wali kota dan bupati dari berbagai wilayah Indonesia Timur, anggota MPR, DPR, dan DPD RI, serta perwakilan berbagai organisasi kemasyarakatan di Indonesia.
Lebih dari puluhan ribu abnaul khairaat dari seluruh penjuru Tanah Air memadati kompleks Alkhairaat untuk mengikuti rangkaian kegiatan haul berlangsung dengan penuh khidmat dan semangat .
REPORTER :**/IKRAM