PALU – Komunitas Perempuan Peduli Palu (KP3) turut ambil bagian dalam Aksi Bela Guru Tua yang digelar sebagai bentuk protes terhadap penghinaan terhadap ulama karismatik asal Sulawesi Tengah (Sulteng) Sayid Idrus bin Salim Al-Jufri (Guru Tua), oleh youtuber Fuad Plered. Aksi tersebut digelar di Kantor DPRD Sulteng dan kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Jumat (11/4).
Sekretarias KP3 Reni Rahmawati di sela-sela aksi bela Guru Tua menegaskan, bahwa Guru Tua adalah sosok panutan dan pejuang pendidikan Islam di kawasan timur Indonesia, sehingga tidak seharusnya dihina atau direndahkan oleh siapa pun apalagi seorang Fuad Plered.
“Kami, para perempuan di Palu tidak tinggal diam, ketika junjungan dan panutan kami dilecehkan dan dihina. Ini bukan hanya tentang Guru Tua tetapi ini tentang harga diri umat Islam dan abnaulkhairaat yang ada di Sulteng dan di kawasan Indonesia timur,” ujar Reni Rahmawati.
Aksi bela Guru Tua yang diikuti ribuan massa ini berlangsung dengan damai dengan pengawalan aparat keamanan. Aksi, diikuti oleh berbagai elemen mulai dari santri, mahasiswa, abnaulkhairaat, tokoh agama, dan aktivis perempuan. Mereka membawa spanduk bertuliskan “Presidium Aksi Bela Guru Tua, Tangkap dan Penjarakan Fuad Flered, Aksi Se Indonesia Timur”.
Komunitas Perempuan Peduli Palu sangat berharap, pihak berwajib khususnya Polda Sulteng segera menindaklanjuti laporan atas dugaan penghinaan tersebut, dan segera menangkap Fuad Plered yang mau memecah belah umat Islam.
Reporter: Irma/Editor: Nanang
mu