PALU – Alumni Madrasah Aliyah Alkhairaat Angkatan 1994, menyatakan sikap tegas terhadap penghinaan yang dilakukan oleh Muhammad Fuad Riyadi (Fuad Plered) kepada Al-Mukarram Sayyid Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua), pendiri Alkhairaat dan ulama besar yang dihormati umat Islam di seluruh Indonesia.
Olehnya, mereka mengutuk keras dan tanpa kompromi pernyataan Fuad Plered yang melecehkan kehormatan Guru Tua. Pernyataan tersebut kata Ruslan Sangaji Ketua Alumni angkatan 94, bukan hanya melukai perasaan keluarga besar Alkhairaat, tetapi juga merendahkan seorang ulama yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan pendidikan dan dakwah Islam.
“Penghinaan terhadap Guru Tua adalah penghinaan terhadap umat Islam dan tradisi keilmuan Ahlussunnah wal Jama’ah,” terangnya.
Kedua lanjut Ruslan, menuntut permintaan maaf terbuka dan tanpa syarat, memberikan ultimatum keras kepada Fuad Plered untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga besar Alkhairaat, khususnya kepada Dzurriyah (keturunan) Guru Tua, dalam waktu paling lambat 1 X 24 JAM sejak pernyataan ini disampaikan.
“Jika tidak dipenuhi, kami akan menempuh langkah hukum dan aksi nyata demi membela kehormatan Guru Tua,” tegasnya.
Ketiga, menuntut aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan adil memproses Fuad Plered sesuai dengan hukum yang berlaku. Tidak ada seorang pun yang berhak menghina ulama besar tanpa konsekuensi hukum. Jika hukum tidak ditegakkan, maka mereka tidak akan tinggal diam.
Empat kata Ruslan, kami memperingatkan keras kepada siapapun agar jangan bermain api dengan merendahkan ulama dan tokoh agama. “Alkhairaat bukan lembaga kecil, kami memiliki jutaan santri, alumni, dan simpatisan di seluruh Indonesia yang siap berdiri membela kehormatan Guru Tua,” kata Ruslan.
Kelima, pihaknya siap membela kehormatan Guru Tua sampai akhir, dan mereka menegaskan, kehormatan Guru Tua adalah harga mati! Jika permintaan maaf tidak dipenuhi atau penghinaan ini diabaikan, maka alumni Alkhairaat siap bergerak secara terorganisir, menggunakan semua jalur yang sah dan konstitusional, demi membela kemuliaan Guru Tua.
“Kami tidak akan mundur selangkah pun! dan kami bersumpah atas nama Allah SWT kehormatan Guru Tua tidak akan kami biarkan dinodai siapapun”tegasnya.
Reporter: Hady/Editor: Nanang