PALU- Anggota DPR RI Longki Djanggola mengungkapkan kenangannya, tentang sosok Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau dikenal dengan sapaan Guru Tua. Longki Djanggola sudah mengenal Guru Tua sejak masih kecil.

Longki sering bertemu ulama besar itu, karena setiap Guru Tua pergi berdakwah ke Dolo Kabupaten Sigi dengan menaiki gerobak, pasti Habib Idrus Bin Salim Al Jufri singgah ke rumah orang tuanya.

“Saya saat itu masih TK, tetapi sudah mau SD. Pokoknya setiap Guru Tua mau ke Dolo pasti dia singgah ke rumah saya dan ketemu sama ayah saya,” ujar Longki Djanggola kepada media ini saat di kediaman di sela-sela open house hari raya Idulfitri, Selasa (1/4).

Longki mengenang saat itu sekitar tahun 1958, Gru Tua pergi berdakwah dengan naik gerobak dua tingkat yang dilengkapi perlengkapan tidur, makan dan buku-bukunya. Di situlah ia pertama kali mengetahui sosok Guru Tua. Kendaraan sederhana itu menjadi saksi perjuangan dakwah Guru Tua dalam menyebarkan ilmu agama dan pendidikan di Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Kami sangat bersyukur dengan hadirnya Guru Tua di tengah-tengah masyarakat Indonesia timur khususnya Sulawesi Tengah khususnya di bidang agama dan pendidikan itu,” kenangnya.

Menurutnya Guru Tua merupakan pionir, adapun orang yang menghujat Guru Tua itu mereka orang yang tidak tahu tentang Guru Tua. Keliru, jika ada yang mengatakan Habib itu Bin Salim Aljufri tidak punya peranan itu sangat keliru

“Bagi kami yang mengenal Guru Tua sejak lama, sangat jelas bagaimana peran beliau. Jadi jika ada yang meragukan kontribusinya, itu salah besar,” tegas mantan Gubernur Sulteng dua periode ini.

Sebagai bentuk langkah konkret, Longki mengaku bahwa dirinya yang pertama kali menyurati Menteri Sosial RI agar Habib Idrus bin Salim Al-jufri agad disahkan sebagai pahlawan nasional.

“Jadi wajarlah kalau abnaul menuntut karena, saya secara pribadi sangat mendukung penuh tuntutan para warga Abnaul Alkhairaat untuk mempolisikan Fuad Plered terkait pernyataan yang merendahkan dan menghina Guru Tua. Dan Habib Idrus Bin Salim Aljufri layak mendapatkan pengakuan sebagai Pahlawan Nasional,” pungkasnya.


Reporter: IRMA/Editor: NANANG