Setiap 12 Syawal, umat Islam dari berbagai penjuru berkumpul di sekitar Kompleks Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Mereka datang dari beragam latar belakang suku, budaya, dan profesi, bersatu dalam rangka menghadiri dan memperingati Haul Habib Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, atau yang dikenal sebagai “Guru Tua,” yang kini memasuki peringatan ke-57.

Momen Haul ini sering menjadi ajang silaturahmi dan reuni, khususnya bagi para Abnaulkhairaat yang tersebar di seluruh penjuru negeri sebagai dai, ulama, maupun umara.

Dalam peringatan ini, kerap terdengar kisah-kisah inspiratif mengenai perjuangan SIS Aljufri atau kiprah Alkhairaat menyebarkan dakwah Islam dan pendidikan, meskipun dihadapkan pada keterbatasan.

Salah satu Abnaulkhairaat, Salam La Abu, mengenang masa ketika ia bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat di Kelurahan Tano Bonunungan, Kecamatan Banggai, Kabupaten Banggai Laut. Saat itu, Ketua Komisariat Daerah (Komda) Alkhairaat dijabat oleh kakeknya, KH. Abdullah, yang akrab disapa Papa Ai. Kakeknya pula yang mendirikan madrasah tersebut.

“Anak-anak yang bersekolah di MI Alkhairaat tidak dipungut biaya sama sekali. Setiap tahun, mereka mendapatkan seragam dan tas sekolah secara gratis,” ujarnya saat ditemui di Palu.

Salam mengingat bahwa seragam dan perlengkapan sekolah yang dibagikan berasal dari sumbangan para pedagang Arab yang telah sukses di daerah tersebut.

“Saat saya didaftarkan masuk sekolah, nama-nama murid yang baru kemudian disetor kepada salah satu pedagang Arab untuk pendataan. Nantinya, mereka yang terdaftar akan mendapatkan seragam dan perlengkapan sekolah,” katanya.

Seiring waktu, pendidikan di Tano Bonunungan berkembang pesat. Selain Madrasah Ibtidaiyah Alkhairaat (setingkat SD), kini telah berdiri Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat (setingkat SMP) dan Madrasah Aliyah Alkhairaat (setingkat SMA).

Salam berharap, menjelang satu abad Alkhairaat, SIS Aljufri dapat diangkat sebagai Pahlawan Nasional mengingat jasa dan kontribusinya dalam mendidik serta mencerahkan anak bangsa hingga ke pelosok-pelosok negeri.

“Saya juga berharap seluruh sekolah Alkhairaat di berbagai wilayah, khususnya di Indonesia Timur, mendapat perhatian lebih. Kesejahteraan para guru juga perlu diperhatikan secara serius,” pungkasnya.

Reporter: Ikram