PALU- Sebanyak puluhan orang menjadi korban dari aksi dugaan penipuan dan penggelapan dilakukan oleh MDA dengan modus berbeda-beda, di antaranya berkedok investasi pakan udang dan vitamin

Puluhan orang tersebut, masing-masing menyerahkan uang bervariasi secara bertahap yakni Budi Rp 1.125.000.000, Tejo Rp 300.000.000, Muadin Rp80.000.000, H Agus. Rp62.000.000, Saeful Rp78.000.000, Hj Jamilah Rp500.000.000, Aden Rp 500.000.000, H Ujang Rp180.000.000, Asnidar Rp170.000.000, Warga Rp 124.500.000, dan Fawzi Rp135.000.000. Bila ditotal umlahnya Rp3.244.000.000.

Para korban terpedaya oleh penampilan MDA sebab kesehariannya dikenal sebagai pendakwah, imam masjid Palu Grand Mall, qoriah dan sudah lama saling kenal di majelis-majelis agama atau pertemuan, sehingga dinilai tidak mungkin tega melakukan tipu daya kepada mereka.

Nyatanya MDA melarikan diri dari kediamannya di kelurahan Lere. Informasi kini menetap di Kalimantan Tengah.

Dari puluhan korban, baru Fawzi melapor ke kepolisian daerah Sulteng pada Sabtu (8/3) pekan lalu.

Fawzi mengatakan, awalnya MDA minta bantuan kepadanya untuk melunasi sisa utang Rp80 000.000 dari rumah ditinggalinnya. Pelaku lalu meminta BPKB miliknya untuk digadaikan dengan pengambilan Rp100.000.000. Namun angsuran pengambilan penggadaian tidak dibayarkan, hingga dirinya mendapatkan pemberitahuan lelang.

“Mobil saya nilai jualnya ditaksir Rp135.000.000,” katanya.

Sementara korban lain Budi totalnya mengalami kerugian Rp1.125.000.000.
Awalnya kata Budi, MDA meminjam uang kepadanya dua tahap masing-masing Rp300 juta,totalnya Rp600 juta, pada waktu berbeda MDA kembali memprospeknya, kalau dia (MDA) punya tambak udang sekarang ada kerjasama dengan perusahaan di Sulawesi Selatan butuh dana investasi Rp500.25.000.000 untuk pakan dan vitamin udang, dengan janji bagi hasil Rp 113.000.000/40 hari.

“Semua diserahkan tanpa adanya hitam di atas putih. Hanya ada bukti transfer,” kata Budi.

Dengan adanya laporan ke pihak kepolisian, para korban berharap ada tindakan aparat segera menangkap pelaku agar tidak ada korban-korban lainnya, di tempat keberadaan pelaku kini tinggal di Kalimantan.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG