PALU – Reihan pelaku penganiayaan membacok Raiscal (korban) dengan senjata tajam parang, di Homestay Zhiban, Jalan I Gusti Ngurahrai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sabtu (1/3).
Akibat bacokan tersebut mengenai paha kiri atas dan betis kanan korban Raischal, meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Samaritan dan menjalani perawatan medis, nyawa Raischal tidak dapat tertolong.
Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, membenarkan kejadian tersebut dan menegaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah penanganan guna mengungkap motif di balik peristiwa tersebut.
“Kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti-bukti dan memastikan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Deny menuturkan, berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan awal, kejadian tersebut bermula ketika pelaku, Reihan, sedang berada di kamar Homestay bersama pacarnya, Mayasari.
“Tidak lama kemudian, korban Raiscal datang dan menggedor pintu dengan keras. Setelah pintu dibuka, korban langsung meminta pelaku keluar dari kamar tersebut,” katanya.
Deny mengatakan, pelaku sempat menuruti permintaan tersebut, namun beberapa saat kemudian ia kembali dengan membawa sebilah parang dan langsung menyerang korban.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka serius di paha kiri atas dan betis kanan.
“Korban sempat mendapatkan pertolongan medis di RS Samaritan Palu, tetapi nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 09.30 WITA,” katanya.
Sementara, pihak keluarga korban langsung melaporkan kejadian tersebut, ke Polresta Palu untuk diproses lebih lanjut.
Kapolresta Palu menegaskan bahwa polisi bertindak cepat dalam menangani kasus tersebut, guna mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balas dendam dari pihak keluarga korban.
Selain itu, langkah-langkah pengamanan telah diperketat untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. Saat ini kami masih mendalami motif di balik kejadian tersebut, termasuk kemungkinan adanya dendam pribadi antara pelaku dan korban,” katanya.
Reporter: IKRAM/Editor: NANANG