MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), menginisiasi pembentukan 10 Bank Sampah Unit (BSU) di empat desa, di Kecamatan Bahodopi.
10 Bank Sampah Unit itu tersebar di Desa Labota sebanyak 5 unit, Makarti Jaya 2 unit, Padabaho 2 unit, dan Desa Bete-Bete 1 unit.
CSR Economy & Environment Team Leader PT IMIP, Ferdi Saputra, mengatakan, BSU ini merupakan bagian dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ara Sinergi Berdaya yang telah dibentuk pada September 2024.
Kata dia, pembentukan BSU dimaksudkan untuk memperlancar pengangkutan sampah menuju Bank Sampah Sidaya, karena selama ini pengangkutan sampah dilakukan secara door to door.
“Nah, dengan dibentuknya BSU ini diharapkan untuk setiap sampah yang dikumpulkan oleh nasabah itu dapat terkumpul di satu titik,” kata Ferdi, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/02).
Lanjut dia, selama ini nasabah bank sampah keliling di empat desa yaitu Makarti Jaya, Labota, Padabaho dan Bete-Bete dengan mengambil sampah-sampah yang dikirimkan oleh masyarakat.
“Awalnya semua itu dijemput door to door. Dengan adanya BSU ini dapat memudahkan untuk titik pengumpulan sampah di desa tersebut,” katanya.
Ferdi mengatakan, adanya BSU juga dapat mempermudah akses penjemputan sampah, dan mengurangi biaya operasional yang ada di Bank Sampah Induk.
Hingga saat ini, KSM Ara Sinergi Berdaya sudah memiliki 308 nasabah dari empat desa yang tersebar di sekitar kawasan industri IMIP.
Nasabah itu mengumpulkan sampah terpilah yang bernilai ekonomi seperti sampah botol kaca, plastik dan organik.
“Nanti sampah yang sudah terpilah di BSU akan dikumpulkan di Bank Sampah Induk yang dikelola oleh KSM Ara Sinergi Berdaya. Kemudian di Bank Sampah Induk akan di proses melalui KSM Bahomakmur. Untuk di sistem Bank Sampah Induk, nasabah bisa meraup penghasilan tambahan sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan dengan sistem penarikan setiap 3 bulan,” ucapnya. *