MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk, bagian dari Group Mining Industry (MIND ID) menjalankan Program Co-ops (Cooperative Education) bagi mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas).
Program ini bukan sekadar magang, tetapi sebuah ekosistem pembelajaran berbasis pengalaman yang menyiapkan generasi muda untuk menjadi pemimpin masa depan di industri pertambangan berkelanjutan.
Program ini sebagai komitmen PT Vale dalam menciptakan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global.
Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan pilar pembangunan sumber daya manusia yang dicanangkan dalam Astha Cita Presiden Prabowo, PT Vale membuka kesempatan bagi mahasiswa semester akhir Unhas untuk mengasah keterampilan dan memahami secara langsung praktik Good Mining Practices (GMP) di area operasional Blok Sorowako.
Dengan keterlibatan langsung dalam dunia industri, program ini membekali mahasiswa dengan pengalaman yang tidak hanya teknis tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Adriansyah Chaniago, Chief Human Capital (CHCO) PT Vale, menegaskan, keberlanjutan industri pertambangan tidak hanya bergantung pada teknologi dan kelembagaan, tetapi juga pada kesiapan talenta yang memahami tantangan industri di masa depan.
PT Vale, kata dia, percaya bahwa investasi terbesar adalah investasi pada manusia. Melalui Program Co-ops ini, pihaknya mengharapkan para mahasiswa tidak hanya siap memasuki dunia kerja tetapi juga menjadi bagian dari perubahan menuju industri tambang yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Kami ingin mencetak generasi pemimpin yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki visi keberlanjutan yang kuat,” ujar Adriansyah.
Program Co-ops tahun ini memasuki Batch III dengan proses seleksi yang ketat. Dari total 161 pendaftar, 45 mahasiswa terbaik berhasil lolos seleksi tahap awal yang dilakukan oleh Unhas, termasuk sembilan di antaranya berasal dari Luwu Timur, wilayah yang juga menjadi bagian dari ekosistem operasi PT Vale.
Setelah melalui seleksi administrasi dan wawancara di Gedung LPPM Unhas Tamalanrea, sebanyak 15 mahasiswa terbaik akan mendapatkan kesempatan bergabung langsung dengan berbagai departemen di PT Vale selama enam bulan.
Dengan pendampingan dari karyawan senior, mereka akan mendapatkan wawasan mendalam tentang praktik industri, teknologi terbaru, serta implementasi keberlanjutan di sektor pertambangan.
“Kami melihat potensi yang besar dari adik-adik mahasiswa Unhas. Mereka tidak hanya memiliki keterampilan akademik, tetapi juga pemikiran kritis dan inovatif yang dapat memberikan perspektif baru bagi perusahaan. Mereka datang dengan ide-ide segar dan berani mengkritisi, yang bagi kami sangat berharga dalam terus meningkatkan standar operasional dan keberlanjutan PT Vale,” tambah Adriansyah.
Keberhasilan program Co-ops juga tercermin dari banyaknya alumni yang kini telah bergabung sebagai karyawan tetap di PT Vale.
Program ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga tentang membangun koneksi antara dunia akademik dan industri, serta menciptakan peluang kerja bagi talenta muda Indonesia.
Ilham Alimuddin, Wakil Ketua Tim Co-Ops Unhas, menekankan bahwa inisiatif ini sangat penting dalam membangun kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja.
“Sejak program ini berjalan, banyak alumni yang telah direkrut oleh PT Vale, membuktikan bahwa program ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi mahasiswa. Harapan kami, Co-Ops tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi gerbang bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam industri pertambangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Tahun ini, Co-Ops semakin inklusif dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Ilmu Kehutanan dan Ilmu Manajemen, menunjukkan bahwa industri tambang membutuhkan perspektif yang beragam untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Bagi Jeremy Christover Paelongan, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro asal Sorowako, program ini adalah kesempatan emas untuk memahami industri secara lebih mendalam.
“Saya ingin membangun pengalaman nyata di dunia industri, khususnya di pertambangan. Melalui Co-Ops, saya bisa belajar langsung dan merasakan tantangan dunia kerja, yang tentunya akan menjadi bekal berharga bagi masa depan saya,” ujarnya.
Diva Zulfaedah Salsabila, mahasiswa Teknik Elektro lainnya, juga menyoroti pentingnya program ini dalam membuka jalan bagi perempuan di dunia teknik dan pertambangan.
“Jumlah perempuan di sektor teknik dan pertambangan masih sangat sedikit. Co-Ops memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing dan berkontribusi dalam industri ini. Saya berharap PT Vale dan Unhas terus menjalankan program ini untuk mencetak lebih banyak talenta muda yang siap bersaing di era globalisasi,” paparnya. *