PALU- , Masjid Raya Baitul Khairaat belum bisa digunakan untuk shalat tarawih bulan Ramadan 1447 Hijriah tahun ini, meski pembangunan masjid tersebut sudah mencapai 78 persen.

“Dari hasil rapat Senin sore kemarin memutuskan bahwa tanggal 7 Februari dilaksanakan launching penamaan masjidnya saja, belum peresmian pembangunan mesjid Raya Baithul Khairaat, ” ujar Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Andi Rully Djanggola, kepada media ini, Selasa (4/2).

Menurutnya, dari kontrak pekerjaan pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat akan rampung dan diresmikan pada tanggal 30 April 2025 mendatang.

“Masjid belum bisa digunakan untuk shalat tarawih, karena kami khawatir akan mengganggu para pekerja yang masih menyelesaikan proyek. Keamanan jamaah juga menjadi perhatian, terutama menghindari potensi bahaya dari material bangunan yang masih ada di lokasi,” ujar Andi Rully Djanggola.

Keputusan ini diambil setelah rapat bersama instansi terkait dan yayasan Masjid Raya Baitul Khairaat, yang dipimpin oleh Asisten I Fahrudin Yambas. Meskipun demikian, masyarakat masih dapat menyaksikan kemajuan pembangunan masjid, yang ditargetkan rampung dan diresmikan pada akhir April mendatang.

Reporter: Irma/Editor: Nanang