PALU- Taman Mebere yang baru dibangun beberapa bulan lalu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kini menyimpan sejumlah masalah. Meski memiliki desain yang cantik dengan rumah di atas pohon, taman yang terletak di Jalan Tekukur ini kini terabaikan dan tidak terawat dengan baik.
Selain sampah yang berserakan, di beberapa spot bau pesing (bau senge: bahasa kaili, red), diduga akibat warga kencing sembarangan.
Lisnawati warga Jalan Merpati mengeluhkan hal tersebut. Taman Mebere yang cantik, disayangkan masyarakat disayangkan tidak merawat dan menjaganya. “Bagaimana mau betah berlama-lama di tamannya. Mana kotor ‘bau senge’ pula. Pengunjung di Taman Mebere pipis sembarangan,” ujar Lisnawati kepada media ini, Ahad (2/2).
Dia meminta, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus rajin mengontrol taman itu, supaya perkembangan dan situasi di taman itu dapat diketahui. “Padahal tamannya sangat cantik dan unik. Ada rumah di atas pohon, tetapi sayangnya tidak terawat dengan baik. Kalau bisa DLH menempatkan pengawasan taman sehingga bisa terkontrol dengan baik,” ujar Lisnawati.
Ketua Relawan Bebas Sampah Kota Palu Halima Charoline mengatakan, mereka berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Hal ini sudah juga kami dapat laporan dari beberapa warga kepada kami tentang Taman Mebere yang ‘bau senge’ itu. Kami akan lanjutkan laporan ini kepada DLH untuk segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dia mengharapkan, dengan perhatian lebih dari pihak terkait, Taman Mebere dapat kembali menjadi ruang hijau yang bersih, nyaman, dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat Kota Palu.
“Kebersihan taman bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama masyarakat untuk menjaganya!” katanya.
Reporter: IRMA
Editor: NANANG