PALU – Universitas Tadulako (Untad) menggelar Rapat Senat Terbuka Luar Biasa untuk mengukuhkan 16 Guru Besar baru di Auditorium Untad, Kamis (23/1).

Dalam kesempatan ini, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng, memberikan penghargaan kepada para guru besar yang baru saja dikukuhkan.

Prof. Amar juga menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Untad telah berhasil menambah sekitar 52 guru besar, dan dengan pengukuhan hari ini, total jumlah guru besar Untad mencapai sekitar 109 orang.

Rektor Untad berharap, dalam beberapa tahun ke depan, Untad dapat mencapai sekitar 120 hingga 130 guru besar, yang setara dengan 10 persen dari total jumlah dosen di universitas tersebut. Saat ini, rasio guru besar Untad telah mencapai 8 persen dari jumlah dosen yang ada.

“Insya Allah, kami menargetkan untuk mencapai 120 atau 130 guru besar. Kami juga mendorong setiap unit untuk segera mengusulkan dosen yang memenuhi syarat untuk menjadi guru besar,” ujar Prof. Amar.

Rektor Untad juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait penambahan CPNS dan APBN 3K yang bisa mengurangi rasio guru besar. Oleh karena itu, ia terus mendorong upaya untuk memenuhi standar akademik yang dapat meningkatkan jumlah guru besar di masa depan.

Selain itu, Prof. Amar menyampaikan mengenai isu Tunjangan Kinerja (Tukin) yang menjadi perhatian bagi para guru besar.

“Walaupun ada penambahan anggaran untuk Tukin sebesar Rp2,5 triliun, namun itu baru mencakup 50 persen dari yang diharapkan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Amar menyampaikan harapannya agar posisi guru besar bukanlah akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari pengembangan karir yang lebih baik.

Ia mengingatkan bahwa dosen yang telah menjadi guru besar harus tetap aktif dalam penelitian dan penulisan, serta terus berkontribusi pada kemajuan institusi.

“Menjadi guru besar bukan akhir dari segalanya, justru ini adalah awal untuk mengembangkan karir lebih lanjut. Kita harus terus berkarya, terutama dalam penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Rektor Untad.

Prof. Amar juga menyatakan bahwa Untad terus berbenah, tidak hanya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas guru besar, tetapi juga dalam pengembangan fasilitas dan sumber daya manusia.

Selain itu, sistem tata kelola universitas akan diperbarui melalui digitalisasi untuk menuju WBK (Wilayah Bebas Korupsi) dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).

Pada acara tersebut, Rektor Untad mengucapkan selamat kepada 16 dosen yang baru dikukuhkan sebagai guru besar dan berharap mereka akan terus berkontribusi untuk memajukan universitas dan memperkuat reputasi Untad di kancah nasional maupun internasional.

Berikut Guru Besar yang Dikukuhkan

  1. Prof. Dr. Aminah, S.Pd., M.Pd., M.Ed. (FKIP)
  2. Prof. Dr. Eng. A. Rusdin, ST, MT, M.Sc. (Fatek)
  3. Prof. Dr. Muliati, SE, M.Si., Ak. (FEB)
  4. Prof. Dr. Tri Santoso, M.Si. (FKIP)
  5. Prof. Dr. Sriati Usman, M.Hum. (FKIP)
  6. Prof. Dr. Ir. Syamsuddin Laude, SP, MP. (FAPERTA)
  7. Prof. Elisa Sesa, S.Si., M.Si., Ph.D. (FMIPA)
  8. Prof. Dr. Ruslan, S.Si., M.Si. (FMIPA)
  9. Prof. Dr. Chalarce Totanan, M.Si., Ak. (FEB)
  10. Prof. Dr. Misnah, S.Pd., M.Pd. (FKIP)
  11. Prof. Dr. Umrah, M.Si. (FMIPA)
  12. Prof. Dr. Ir. Anthon Monde, MP. (FAPERTA)
  13. Prof. Dr. Ir. Iskandar M. Lapanjang, MP. (FAPERTA)
  14. Prof. Dr. Ir. Fatmawati Saloko, MP. (FAPETKAN)
  15. Prof. Dr. Ir. Amiruddin K, S.Pd., M.Si. (FKIP)
  16. Prof. Dr. Muhtar Lutfi, SE, M.Si. (FEB). /Yamin