PALU- Pemerintah terus memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai prioritas nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Kebijakan berbasis kearifan lokal menjadi langkah strategis dalam memajukan sektor ini.
Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza menyebut UMKM dinilai sebagai pejuang yang mampu membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat.
Hal tersebut juga disampaikan Wamen dalam diskusi dengan Gubernur terkait potensi pengembangan UMKM di Sulawesi Tengah, yang dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam seperti tambang dan industri besar.
Helvi mengatakan, seiring dengan upaya memajukan ekonomi daerah, pemerintah menegaskan pentingnya hilirisasi industri yang melibatkan UMKM. Keberadaan sektor ini tidak hanya relevan di industri besar, tetapi juga dalam penguatan rantai pasok dan penciptaan produk bernilai tambah.
“Selain itu, program ketahanan pangan, energi, serta perumahan rakyat diharapkan dapat menjadi peluang besar bagi UMKM untuk berkontribusi,” kata Helvi usai pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, serta Anak Cabang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional (PEKNAS) se-Sulawesi Tengah periode 2025-2030, di Sriti Convetion Hall, Jalan Durian, Kota Palu, Kamis (16/1).
Helvi mengatakan, pengentasan kemiskinan menjadi misi utama UMKM. Dengan melibatkan masyarakat dalam usaha mandiri, UMKM mampu mengubah pola pikir dari ketergantungan menjadi kemandirian ekonomi. Pada tahun 2024, tercatat jumlah penduduk miskin mencapai 25,22 juta orang.
“Program seperti pelatihan berbasis digitalisasi, perluasan akses pasar, dan pembiayaan menjadi fokus utama dalam mendukung pertumbuhan UMKM,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Helvi Pemerintah juga menggandeng berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, untuk menjaring talenta muda wirausaha. Salah satu inisiatifnya adalah membentuk Badan Usaha Milik Kampus (BUMK). Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta, diharapkan lahir wirausahawan muda yang mampu bersaing di pasar global.
“Program Rumah Produksi Bersama (LPB) yang diinisiasi oleh Kementerian UMKM juga menjadi langkah strategis. Sebanyak 16 titik lokasi LPB tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung 12 komoditas unggulan,”katanya.
Helvi menambahkan, Program ini bertujuan meningkatkan pendapatan UMKM sekaligus menciptakan lapangan kerja di daerah. Sulawesi Tengah memiliki potensi besar di sektor pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan. Pada September 2023, nilai ekspor provinsi ini meningkat 22,94% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian kata dia, dukungan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang besar, generasi muda Sulteng diharapkan dapat berperan aktif dalam memajukan daerahnya.
“Pemerintah mengidentifikasi dua persoalan utama UMKM, yaitu akses permodalan dan pasar,” ucapnya.
Helvi mengatakan, digitalisasi menjadi solusi penting untuk menjawab tantangan ini. Dukungan startup dan platform digital diperlukan untuk membantu UMKM naik kelas melalui transformasi teknologi.
Sebagai bagian dari visi besar untuk pemerataan ekonomi, pemerintah berkomitmen menjadikan UMKM sebagai mitra strategis.
“Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta diharapkan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG