Oleh: Nur Indah Ulfanny*
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% telah memicu gelombang penolakan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, aktivis, hingga komunitas yang dianggap tidak lazim seperti K-popers.
Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki kepekaan terhadap kebijakan yang dianggap menyengsarakan rakyat. Namun, bagaimana seharusnya penolakan ini diarahkan agar memberikan dampak yang signifikan dan menyentuh akar masalah?
Kesadaran Gen Z terhadap Kebijakan yang Menyengsarakan Rakyat
Gen Z adalah generasi yang lahir di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Akses mereka terhadap berbagai sumber informasi menjadikan mereka lebih kritis terhadap isu-isu sosial, termasuk kebijakan pemerintah.
Penolakan terhadap kenaikan PPN adalah salah satu bukti bahwa mereka peduli terhadap kondisi rakyat kecil yang semakin terbebani oleh kebijakan pajak ini.
Namun, kepedulian semata tidak cukup. Penolakan ini harus dibangun dengan kesadaran yang sahih atas kerusakan sistem yang melahirkan kebijakan tersebut.
Kapitalisme, sebagai sistem yang mendasari kehidupan saat ini, menjadi sumber utama dari kebijakan-kebijakan yang mengutamakan keuntungan segelintir pihak dan mengabaikan kesejahteraan mayoritas. Pungutan pajak yang terus meningkat hanya salah satu dari sekian banyak dampak negatif sistem ini.
Pentingnya Pendidikan Politik untuk Gen Z
Islam melihat potensi besar Gen Z sebagai agen perubahan yang hakiki. Untuk itu, diperlukan pendidikan politik Islam yang mampu membuka wawasan mereka terhadap realitas dunia saat ini, sekaligus memberikan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi umat.
Pendidikan politik Islam tidak hanya membekali Gen Z dengan ilmu, tetapi juga menanamkan pemahaman tentang bagaimana Islam memandang kehidupan secara komprehensif.
Dalam Islam, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencetak individu yang cerdas, tetapi juga individu yang mampu memberikan manfaat bagi umat. Islam memiliki sistem pendidikan yang integratif, yang menggabungkan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai spiritual.
Dengan bekal ini, Gen Z dapat menjadi generasi yang produktif, inovatif, dan berkontribusi nyata bagi peradaban Islam.
Islam sebagai Solusi Hakiki
Kapitalisme telah terbukti gagal menciptakan kesejahteraan yang merata. Sistem ini hanya menguntungkan segelintir elit dan mengorbankan mayoritas rakyat. Sebaliknya, Islam menawarkan solusi yang komprehensif melalui penerapan syariat secara kaffah.
Dalam Islam, pajak bukanlah sumber utama pendapatan negara. Sebagai gantinya, negara mengandalkan pengelolaan sumber daya alam yang dimiliki oleh umat, zakat, dan sumber-sumber lain yang sesuai dengan syariat.
Dengan penerapan sistem Islam, kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat, seperti kenaikan PPN, tidak akan terjadi. Negara bertanggung jawab untuk memastikan kebutuhan dasar setiap individu terpenuhi, tanpa harus membebani mereka dengan pajak yang mencekik. Selain itu, Islam juga mengatur distribusi kekayaan agar tidak terpusat pada segelintir orang saja.
Perubahan hakiki tidak akan terwujud tanpa adanya perjuangan yang terorganisasi. Oleh karena itu, Gen Z harus bergabung dengan partai politik Islam ideologis yang memiliki visi dan misi untuk menegakkan syariat Islam secara kaffah.
Melalui partai politik ini, mereka akan mendapatkan pendidikan politik Islam yang terarah, sehingga gerak perjuangan mereka tidak menyimpang dari tujuan yang hakiki.
Partai politik Islam ideologis tidak hanya fokus pada perubahan di level individu, tetapi juga pada perubahan sistemik. Mereka berjuang untuk menggantikan kapitalisme dengan sistem Islam yang adil dan manusiawi.
Dalam konteks ini, Gen Z memiliki peran strategis sebagai motor penggerak perubahan. Semangat, kreativitas, dan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi modern menjadi modal besar dalam perjuangan ini.
Menggerakkan Perubahan Menuju Islam Kaffah
Perubahan hakiki yang dimaksud bukan sekadar perubahan kebijakan, tetapi perubahan sistem kehidupan secara menyeluruh. Islam kaffah adalah solusi yang akan membawa umat keluar dari berbagai krisis yang dihadapi saat ini.
Dalam sistem Islam, kehidupan diatur berdasarkan syariat, yang menjamin keadilan dan kesejahteraan bagi semua lapisan masyarakat.
Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan ini. Namun, potensi tersebut hanya akan maksimal jika mereka memiliki pemahaman yang benar tentang Islam sebagai ideologi dan solusi.
Dengan bergabung pada partai politik Islam ideologis, mereka akan mendapatkan bimbingan dan arahan yang tepat untuk mewujudkan perubahan tersebut.
*Penulis adalah Pendidik dan Pemerhati Generasi