POSO – Tim kerja Pengendalian Penduduk perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, menggelar kegiatan implementasi gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting) di Kabupaten Poso, Sabtu (14/12).

Kegiatan yang berlangsung di balai pertemuan Kantor Kecamatan Poso Kota Utara itu, dihadiri perwakilan BKKBN Sulteng, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Poso, Camat Poso Kota dan Poso Kota Utara, Danramil Poso Kota, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta sejumlah Ibu menyusui (Busui).

Dalam sambutannya, Perwakilan Kepala BKKBN Sulteng, Irmawati menyampaikan, penting peran aktif masyarakat, khususnya para orang tua asuh dalam mendukung tumbuh kembang anak agar terhindar dari risiko stunting.

“Kita ketahui bersama, angka prevalensi stunting di Sulteng masih cukup tinggi, berada di 27,2 persen. Meski sebelumnya, pada 2021 stunting turun 29,7 persen dan 2022 menjadi 28,2 persen dan 2024 hanya turun 1 persen,” terangnya.

Menurutnya, Genting juga merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dalam menekan angka stunting. Secara gotong royong, masyarakat bisa menjadi orang tua asuh untuk membantu keluarga beresiko stunting.

“Sehingga, kita bisa menciptakan generasi anak yang sehat, cerdas, kuat dan tentunya tidak stunting,” tukasnya.

Sementara itu, Kadis P2KB Poso, Eske Yuniel Rahmanto Sonora memaparkan strategi pencegahan stunting bagi ibu hamil dan anak.

Dijelaskannya, bahwa 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, merupakan periode emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

“Stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi kronis, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pencegahannya harus dilakukan sejak dini, terutama melalui perbaikan pola makan, layanan kesehatan dan perilaku hidup bersih dan sehat,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi ibu hamil terkait asupan gizi yang seimbang, konsumsi tablet tambah darah serta pemeriksaan kehamilan secara rutin.

“Peran keluarga, khususnya suami, penting dalam mendukung ibu hamil agar mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengurangi risiko stunting pada bayi yang akan lahir,” pungkasnya.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian bantuan dari BKKBN Sulteng, berupa paket gizi kepada keluarga penerima manfaat sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program tersebut.

Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin