Tidur menjadi sesuatu yang esensi dalam kehidupan kita. Karena dengan tidur, kita menjadi segar kembali. Tubuh yang lelah, urat-urat yang mengerut, dan otot-otot yang dipakai beraktivitas seharian, bisa meremaja lagi dengan melakukan tidur.

Tetapi tahukah Anda bahwa Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam tidak menyukai tidur malam sebelum melaksanakan shalat Isya?

Bagi yang terbiasa tidur cepat bermaksud agar bisa bangun di sepertiga malam terakhir untuk mendirikan Tahajud, sebaiknya melaksanakan shalat Isya terlebih dulu sebelum tidur, dikhawatirkan tidurnya kebablasan dan malah terbangun setelah Fajar tiba.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengakhirkan shalat Isya sampai sepertiga malam. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol setelahnya.” [HR. al-Bukhari no. 547 dan Muslim no. 647]

Lalu apa yang dimaksud waktu shalat Isya’ terbaik adalah yang diakhirkan?
Dari Abu Hurairah radiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shalallahu’ alaihi wassalam bersabda, “Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan / menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya.”

Dari hadits tersebut kita bisa mengetahui memang benar waktu Isya terbaik adalah yang diakhirkan, tapi pelaksanaannya sebelum tidur malam. Jika tidak bisa, karena sudah amat mengantuk misalnya, tentu melaksanakan shalat Isya sebelum tidur malam adalah lebih disukai.

Dari Anas bin Malik radiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah menunda shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat

Dari Aisyah radiyallaahu’ anha, ”Rasulullah mengakhirkan shalat Isya‘ pada suatu malam hingga melewati malam dan penduduk Madinah terlelap. Kemudian keluar dan beliau bersabda, ”Inilah waktunya, bila tidak memberatkan ummatku.”

Juga hadist lainnya:

Dari Jabir radiyallaahu ‘anhu berkata, Dan Rasulullah shallallahu’ alaihi wasallam melakukan shalat isya‘ terkadang diakhirkan dan terkadang di awalnya. Bila beliau melihat jamaah telah berkumpul, maka isya‘ dipercepat dan bila mereka datang lebih lambat, maka shalat Isya diakhirkan.”

Jadi Anda jangan membiasakan bangun subuh untuk sholat isya dan tahajud. Mungkin sesekali saja boleh jika kita kecapean dan tertidur sebelum shalat isya. Tapi jika kita menyengaja tiap hari melaksanakan shalat isya diakhir waktu, itu tidak boleh.

Kita harus membiasakan tidur setelah seluruh kewajiban shalat kita terpenuhi. Jangan terlalu yakin jika kita bisa bangun jam 2 atau jam 3, karena banyak orang yang meninggal saat tidur. Jangan sampai kita meninggal dan kewajiban shalat kita belum terpenuhi.

Demikian, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk memastikan diri telah melaksanakan shalat Isya sebelum tidur. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)