PALU- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi tengah (Sulteng) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Sulteng menggelar talkshow Hakordia 2024 ” Peran serta masyarakat dan pers dalam pencegahan tindak pidana korupsi, di Aula Graha Perubahan Kantor Kejati Sulteng, Jalan Samratulangi, Kota Palu, Senin (9/12).
Dalam sambutannya, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati Sulteng) Bambang Hariyanto mengatakan, korupsi adalah masalah serius yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk perekonomian dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Oleh karena itu, kata Bambang pencegahan korupsi bukan hanya menjadi tugas aparat penegak hukum, tetapi melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, pers, media masa, dan mahasiswa.
“Saya ingin menegaskan bahwa dalam menghadapi masalah korupsi, kita semua memiliki tanggung jawab sama,” tegasnya.
Talkshow ini diharapkan menjadi ruang strategis untuk mempererat sinergi antara aparat penegak hukum, masyarakat, dan media. Dengan melibatkan berbagai pihak, Kejati Sulteng optimistis upaya pemberantasan korupsi akan semakin kokoh dan berdampak nyata.
Dekan Fakultas Hukum Prof. Sulbadana mengatakan, persoalan korupsi sejak dulu belum memberikan kemajuan. Indeks persepsi korupsi menempatkan posisi Indonesia urutan 115 dari 180 negara.
Sehingga ujar Sulbadana, jangan-jangan ada yang salah dalam memahami konsepsi korupsi. Olehnya perlu analisis dan peninjauan ,sebab korupsi intinya kerugian keuangan negara.
Sementara Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulteng Temu Sutrisno mengatakan, masyarakat sudah sadar sebetulnya terhadap korupsi dan mereka anti perilaku korupsi.
Sutrisno mengatakan, pers nasional selain berfungsi sebagai media informasi, media pendidikan dan kontrol sosial, pers juga mempunyai peran, salah satunya adalah bersama-sama menegakkan supremasi hukum dan hak asasi manusia.
“Sebagai fungsi edukasi, tentu pers harus mendidik masyarakat lebih cerdas, untuk kemudian membangun bersama-sama budaya anti-korupsi itu. Ini terpenting,” katanya.
Talkshow ini diikuti puluhan mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad) Palu dan Universitas Muhamadiyah Palu, serta insan pers. Mereka juga antusias memberikan pertanyaan dan pandangannya.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG