PALU- Para advokat yang tergabung dalam  Perhimpunan Advokat Indonesia Dewan Pimpinan Cabang Palu kembali menyelenggarakan  Rapat Anggota (RAC) dalam kepemimpinan DR Muslim Mamulai, SH., MH. RAC tahun 2024 kali ini, bertajuk  “Profesionalisme Advokat Membangun Peradaban”.

Keberpihakan pada kebenaran dan keadilan menjadi salah satu tugas dan tanggung jawab advokat, karenanya para advokat di bawah bendera Peradi menjadi panggilan jiwa para penegak hukum yang di dalamnya adalah para advokat.

Momentum RAC ini, memberikan penegasan kepada anggota untuk terus meningkatkan kualitas sebagai advokat, sehingga tidak ada lagi advokat yang dilapor pada pihak berwajib maupun gugatan perdata di pengadilan.

“Ke depan kita tertibkan advokat yang tidak professional dan merusak citra perhimpunan,” ujar Ketua DPC Peradi Palu Muslim Mamulai.

Ditegaskan Mus sapaan akrabnya, peningkatan profesionalisme para advokat kedepan menjadi prioritas, sehingga advokat yang ditelorkan ke tengah masyarakat  mampu memberikan pembelaan terbaik  bagi para pencari keadilan.

Disela RAC, Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Peradi Erroflyn Kimbal, SH, menyampaikan sebagai pengawas aktifitas para advokat agar menyiapkan fasilitas yang standar kepada Dewas.

Dan pengaduan terhadap advokat kedepan harus jelas, lengkap dan rinci. “Jika aduan itu tidak jelas dan kabur, maka kami akan rekomendasikan untuk dihentikan saja,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan kerja Dewas dijelaskan Erol sapaan akrabnya, perlu ada suplai anggaran, sehingga apa yang diharapkan dapat terwujud dengan baik.

“Jadi Dewas butuh anggaran yang cukup,” urainya.

Ia juga mengutip pertanyaan publik bahwa apa kontribusi Peradi kepada masyarakat? Pertanyaan ini oleh Erol yang sekaligus kritikan tajam kepada Peradi, direspon Nostry, SH.,MH., CPCLE,  yang juga sebagai Sekretaris IV Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Riset (PSDMR) merupakan kritikan yang tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.

“Sesungguhnya organisasi itu dari kita, oleh kita dan untuk kita,” jelasnya.

Karenanya menurut Tri, banyak lembaga  yang memberikan ruang bagi Peradi untuk melakukan kerja sama. “Istilahnya kita sambil bekerja sama, kita juga belajar meningkatkan profesionalisme, sehingga dari situ ada hubungan simbiosis mutualisme. Jadi saling menguntungkan,” ujarnya.

Reporter : **/IKRAM