Donggala, — Upaya penanggulangan stunting di Kabupaten Donggala menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan laporan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB), angka stunting di wilayah tersebut berhasil turun menjadi 17,4 persen pada akhir Juli 2024, setelah sebelumnya mengalami kenaikan di tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas P2KB, Lasamudia, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari berbagai pihak yang terlibat langsung di lapangan. “Tim percepatan penanggulangan stunting yang terbentuk pada pertengahan 2023 berhasil memberikan dampak signifikan. Pada akhir Juli, angka stunting tercatat 17,4 persen, sebuah penurunan yang cukup signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Lasamudia dalam pernyataan kepada media, Jumat (22/11).
Keberhasilan ini, lanjutnya, tak lepas dari peran aktif sejumlah pihak, termasuk Petugas Pendamping Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD, Tim Pendamping Keluarga, serta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) bersama dengan bidan desa yang secara langsung melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, pasca-persalinan, dan ibu menyusui.
“PPKBD dan Sub PPKBD memiliki peran kunci di lapangan dalam memberikan pendampingan kepada keluarga-keluarga yang berisiko. Selain itu, PLKB bersama bidan desa turut berkontribusi besar dalam mengedukasi dan memberikan pelayanan yang diperlukan dalam penurunan angka stunting secara komprehensif,” tambah Lasamudia.
Dengan pencapaian ini, Pemerintah Kabupaten Donggala berharap dapat terus mempertahankan kinerja baik ini dan menargetkan angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen pada Desember 2024 mendatang. “Kami berharap upaya ini dapat terus berlanjut, agar stunting dapat semakin terkendali dan generasi mendatang di Kabupaten Donggala dapat tumbuh sehat dan kuat,” tutup Lasamudia.
Upaya bersama ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan stunting dan meningkatkan kualitas gizi bagi masyarakat.
Repoerter: Irma/***