PALU- Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 1 Ahmad M Ali jika diamanahkan menjadi pemimpin Sulteng berkomitmen untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan transisi energi dari fosil ke energi terbarukan serta berpihak kepada masyarakat adat atas hak wilayah hutan adat,serta perlindungan dan keamanan jurnalis.

Komitmen tersebut disampaikan oleh Ahmad Ali dan ditandai dengan penandatanganan pakta integritas dalam diskusi panel pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2024 “Strategi Mengatasi Pembenahan Tata Kelola Lingkungan, Krisis Iklim-Energy dan Ruang Masyarakat Adat” diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Sulteng, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Lembaga Swadaya Masyarakat Kaoem Telapak, Yayasan Cerah, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulteng di Swiss Bell Hotel, Jalan Malonda, Kota Palu, Selasa (19/11).

Ahmad Ali menjelaskan dalam hal perizinan tambang dan pengawasannya, kewenangannya saat ini semua ditarik ke pusat. Daerah hanya sebatas memberi rekomendasi, pun inspektur tambang daerah.

Ahmad Ali mengatakan, paska koordinasi dan supervisi (Korsup) dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Morowali izin pertambangan dulunya di cabut, kini izinnya hidup kembali.

Ahmad Ali juga berkomitmen kedepan akan lebih banyak menggunakan energi baru terbarukan dalam sumber listrik dengan potensi dimiliki oleh Sulteng seperti panas bumi, matahari dan air.

“Energi bersih dan lebih ramah lingkungan,” katanya.

Dan terkait perlindungan dan keamanan jurnalis kata Ahmad Ali, dirinya membuka ruang bukan hanya untuk jurmalsi tapi seluruh lapisan masyarakat Sulteng dengan segala latar belakang berbeda baik akademisi,pengusaha, rakyat biasa, untuk bertanya tentang hal apa saja pada hari Jumat dispesialkan untuk menerima segala saran,kritikan dan masukkan.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu Agung Sumandaya mengatakan bahwa diskusi panel tersebut merupakan inisiasi dari gabungan jurnalis yang didasari oleh keprihatinan dengan kondisi lingkungan terjadi di Sulawesi Tengah.

Agung menilai penting bagi para kandidat Pilgub untuk mendeskripsikan visi-misi dan program aksi dan strateginya dalam pengelolaan sumber daya alam baik dari sisi regulasi, pengawasan dan intervensi juga penegakan hukum serta perlindungan terhadap kerja-kerja jurnalis, secara eksplisit.

“Diskusi panel ini bertujuan untuk mengawal isu lingkungan maupun jaminan kebebasan berpendapat, termasuk di dalamnya kebebasan pers maupun keamanan terhadap jurnalis, yang kerap memberitakan berbagai dugaan pelanggaran lingkungan,” kata Agung.

Agung mengatakan, visi-misi yang diusung ketiga kandidiat paslon tersebut dianggap  belum menyentuh isu dasar pembenahan tata kelola lingkungan, krisis iklim-energi juga ruang masyarakat adat maupun kebebasan berpendapat, yang satu sama lain saling berkaitan.

“Kita berharap bersama, bahwa diskusi ini, memberi muatan isu lingkungan dalam Pilkada Sulteng 2024. Kemudian penguatan kapasitas jurnalis dan masyarakat terhadap isu lingkungan di Sulteng, selanjutnya muncul kesadaran kandidat terhadap pentingnya perspektif lingkungan dalam pembangunan, juga kesadaran publik melalui media massa untuk mengawal komitmen para kandidat maupun  penguatan regulasi perlindungan dan keamanan terhadap jurnalis,” katanya.

Dalam panel diskusi tersebut panitia juga telah mengundang pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng nomor urut 2 Anwar-Reny dan juga Calon Gubernur Sulteng Nomor Urut 3 Rusdy-Agusto, namun  pasangan nomor urut 2 dan 3 berhalangan hadir. 

Reporter : IKRAM/Editor: NANANG