PALU – Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Al-Muhajirin Kabupaten Banggai mendapat penghargaan sebagai penggerak koperasi berprestasi yang bergerak di sektor keuangan syariah, di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Penghargaan itu diberikan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Sulawesi Tengah, Senin (21/10) lalu.
Manager Umum Koperasi Serba Usaha (KSU) Syariah BMT Al-Muhajirin, H. Hairi, mengungkap syukur atas penghargaan tersebut.
Menurut Hairi, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi Dekopin atas perjalanan panjang BMT Al Muhajirin selama 26 tahun, sejak didirikan 1 November 1998.
Ia menuturkan awal pendirian BMT Al-Muhajirin yang hanya bermodal Rp2,4 juta dengan jumlah anggota 28 orang dan 4 karyawan.
“Alhamdulillah, BMT terus berkembang, walaupun pada masa awal sempat mengalami kesulitan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan beberapa sosok yang membantu dan berkenan menjadi anggota di awal berdirinya BMT Al-Muhajirin, seperti almarhun mantan Wagub Sulteng Sudarto, mantan Wabup Banggai Musdar Amin, mantan Bupati Banggai Herwin Yatim, dan Bupati Banggai saat ini, Amiruddin Tamoreka
“Mereka terus memberikan semangat. Demikian halnya dengan anggota lainnya. Dengan tim yang solid, kini BMT Al Muhajirin telah memiliki karyawan 62 orang,” terang Alumni STAIN (kini UIN) Datokarama Palu ini, Rabu (23/10).
Selain di Luwuk, BMT Al Muhajirin kini juga mengembangkan sayapnya di Toili Barat.
Kata Hairi, BMT selain berorientasi bisnis, juga berorientasi sosial dengan menggalang dan mengelola titipan dana zakat, infaq, wakaf, sadaqah, iuran sosial/sumbangan dan lainnya.
Menurutnya, dana yang dikelola tersebut didistribusikan kepada penerima manfaat sesuai dengan peraturan dan amanahnya.
“Untuk kegiatan yang berorientasi sosial murni bantuan. Sedang dari sisi bisni, BMT Al-Muhajirin menggalang dan mengelola keuangan, tabungan anggota dan dana pihak ke tiga dalam memenuhi akses pemodalan usaha anggota dan masyarakat pada umumnya. Penyaluran pembiayaan dan investasi dikelola dengan prinsip syari’ah secara amanah dan profesional,” ujar Hairi.
Hairi, mengungkapkan jumlah aset yang dikelola unit usaha simpan pinjam pembiayaan syari’ah BMT Al-Muhajirin per 30 September 2024 yang telah mencapai Rp64.273.647.543,69, dengan empat kantor cabang dan 8.657 anggota.
“Anggota yang dibiayai 3.798 orang dengan oustanding pembiayaan anggota Rp37.740.611.360. Pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil awalnya mulai dari Rp250 ribu dan berkembang. Kini BMT bisa melayani dari lima juta hingga dua ratusan juta,” ujarnya.
Sementara untuk unit usaha sosial, kata dia, asetnya mencapai Rp1.201.708.926, dengan rincian dana ZIS Anggota Rp805.245.089,41, dana wakaf produktif Rp323.547.329,00, dan laba wakaf produktif Rp. 72.916.508,00.
“Penerima manfaat dana sosial anggota, masyarakat, penanggulan bencana, beasiswa, santunan fakir miskin, anak yatim insentif guru mengaji, fasilitas pondok pesantren dan lain sebagainya,” kata Hairi.
Unit usaha lain yang dikelola atau dibiayai BMT Al Muhajirin, di antaranya adalah unit usaha frozen, briket arang tempurung, dan sektor pertanian.
Hairi berharap, bisnis syariah, khususnya BMT terus berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Awal berkenalan dengan aktivitas BMT di Sulawesi Tengah menurut Hairi, ada 52 unit. Kini setelah 26 tahun berlalu tinggal dua yang beroperasi, yakni BMT Al Muhajirin di Luwuk dengan beberapa cabangnya, dan BMT Amanah di Poso.
“Penghargaan ini juga memotivasi kami untuk terus berbagi pengalaman mengelola BMT. Jika BMT dikelola dengan baik dan benar, Insya Allah akan berkembang, tumbuh, dan mampu meberikan manfaat untuk masyarakat,” tutup Hairi. */RIFAY