MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) baru-baru ini memperoleh predikat “Industri Penerima Lulusan Perguruan Tinggi Terbanyak” dari Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin).

Penghargaan ini atas komitmen PT IMIP dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di sektor pendidikan.

Penghargaan iniditerima secara simbolis oleh Trisno Wasito mewakili manajemen PT IMIP di ruang Plasa Industri, Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (07/10) lalu.

Penghargaan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Industrial Education and Training Expo (IDUTEX) 2024. Turut hadir dalam acara ini, Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dan Direktur Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) Agus Salim Opu.

Selain PT IMIP, kegiatan ini diikuti oleh 14 perusahaan lain yang berelasi dengan Kemenperin.

Head of IMIP Training Center, Elvina, mengatakan, dukungan PT IMIP meningkatkan kualitas SDM dijalankan lewat berbagai bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta.

“Selain rekrutmen, kami juga mengadakan magang mahasiswa dan magang dosen di perusahaan-perusahaan dalam kawasan IMIP. Kami juga mengusulkan pembukaan jurusan baru,” kata Elvina, di ruang kerjanya, akhir pekan lalu.

Elvina melanjutkan, relasi yang terjalin antara IMIP dan PILM selama ini terus berkesinambungan antara pendidikan dan kebutuhan industri.

Hal itu telah dijalankan dengan penyesuaian kurikulum pendidikan secara ajek bagi mahasiswa PILM sejalan dengan perkembangan terbaru dunia industri.

“Salah satu cara penyesuaian kurikulum adalah dengan melaksanakan focus group discussion pekerja di kawasan IMIP bersama mahasiswa politeknik. Langkah ini berguna untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa dengan perkembangan terbaru di bidang industri, seperti perangkat mesin dan teknologi terapannya,” urai Elvina.

Dengan membangun kesinambungan tersebut, kata Elvina, maka dapat mendorong percepatan alih pengetahuan dan teknologi dari tenaga kerja asing kepada tenaga kerja Indonesia.

Pada umumnya, kata Elvina, lulusan PILM memiliki kapasitas ilmu dan keterampilan yang cocok dengan kebutuhan industri di dalam kawasan IMIP.

PT IMIP juga terus berupaya aktif mengembangkan kapasitas karyawan melalui training bahasa Mandarin selama 6 bulan di kawasan IMIP dan disekolahkan 4 bulan di Tiongkok.

“Dengan pelatihan bahasa Mandarin ini, diharapkan turut memudahkan komunikasi dan mempercepat alih teknologi dari TKA kepada TKI,” ujarnya.

Ke depan, kata dia, IMIP juga membuka kesempatan lebih luas bagi lulusan dari politeknik dan lembaga pendidikan lain untuk bergabung.

“Tak hanya dengan PILM, IMIP juga menerima calon karyawan dari lulusan perguruan tinggi lain yang bekerja sama dengan Kemenperin,” ucapnya. */RIFAY