Sigi – Bentrokan antarwarga Desa Rarampadende dan Desa Pesaku, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, kembali pecah pada Rabu (9/10) siang. Insiden ini dipicu oleh penyerangan dua warga Desa Pesaku, RY dan AD, yang menjadi korban penembakan busur oleh orang tak dikenal (OTK) saat melintas di wilayah Desa Rarampadende menuju Kota Palu.
Camat Dolo Selatan, Alinurdin, menjelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 12.40 WITA ketika kedua korban melintasi Dusun 2 Wera, Desa Kaleke, Kecamatan Dolo Barat. “Tiba-tiba, mereka dikejar oleh OTK yang mengendarai sepeda motor, dan di tengah pengejaran, keduanya terkena serangan busur. Satu korban terluka di kaki, sementara korban lainnya terkena di bagian pinggul,” jelasnya.
Kedua korban segera dilarikan ke Puskesmas Marawola untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Menanggapi situasi yang semakin tegang, aparat TNI dan Polri langsung diterjunkan untuk mengamankan wilayah kedua desa.
Atas peristiwa tersebut langkah Cepat Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta, turun langsung ke lokasi konflik pada pukul 16.16 WITA. Bersama Camat Dolo Selatan dan pihak kepolisian, Bupati Irwan berupaya meredam ketegangan di perbatasan Desa Rarampadende dan Desa Luku.
Irwan menjelaskan, bentrokan ini merupakan lanjutan dari insiden sebelumnya yang melibatkan seorang pemuda Desa Rarampadende yang juga menjadi korban penyerangan busur ketika mengantar kekasihnya ke Desa Pesaku pada dini hari. “Kasus sebelumnya tengah ditangani oleh kepolisian, namun kali ini ada provokasi yang menyebabkan bentrokan kembali terjadi,” ungkapnya.
Untuk mencegah situasi yang semakin memanas, Bupati Irwan mengambil langkah cepat dengan berkoordinasi bersama aparat keamanan dan menggelar pertemuan kecil untuk mencari solusi damai. “Jika tidak segera diambil langkah tegas, konflik ini berpotensi membesar, terutama menjelang Pilkada,” ujar Irwan.
Wakil Kepala Polres Sigi, Kompol Sulardi, menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah menurunkan 100 personel untuk mengamankan situasi di kedua desa.
“Kami berupaya mencegah bentrokan meluas dan terus mengumpulkan informasi terkait pelaku penyerangan. Identitas beberapa pelaku sudah kami kantongi, dan tindakan hukum akan segera diambil,” tegas Sulardi.
Patroli malam juga dilakukan untuk memastikan keamanan warga dan mencegah potensi bentrokan lebih lanjut. Aparat TNI turut membantu memperkuat pengamanan, sementara pertemuan antara kedua desa akan diadakan untuk meredakan ketegangan.
Bupati Irwan mengimbau kepada seluruh warga Desa Rarampadende dan Desa Pesaku untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi. “Jangan sampai ada tindakan kekerasan yang memperkeruh suasana. Saya meminta warga untuk mengutamakan musyawarah dan menyelesaikan konflik ini secara damai, terutama menjelang Pilkada,” tutupnya.
Reporter: ***/Irma