PALU – Survey Badan Pusat Statistik (BPS) untuk pengumpulan data mengenai berbagai aspek social ekonomi dan pemenuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan pekerjaan (Susenas) tahun 2015, menunjukkan Usia Kawin Pertama (UKP) Provinsi Sulteng masih sangat tinggi atau mencapai 20,19 persen.

Dari semua daerah yang ada, angka tertinggi adalah Kota Palu sebesar 21,20 persen dan paling rendah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) sebesar 19,74 persen.

Sedangkan Age Spesific Fertility Rate (ASFR) atau rata-rata angka kelahiran menurut kelompok umur 15 sampai 19 tahun, di Sulteng juga masih terbilang tinggi, yaitu 47,87 persen. Artinya, dari 1000 perempuan yang melahirkan, ada 47 sampai dengan 48 persen diantaranya yang berumur 15 sampai 19 tahun. ASFR terendah di Kota Palu 14,1 persen dan ASFR tertinggi di Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 89,56 persen.

“Ini menjadi tantangan kita bersama untuk lebih giat dan maksimal mempromosikan dan menyosialisasikan program Generasi Berencana (GenRe),” ujar Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulteng, Andi Kameria di Palu, Sabtu (11/2).

Kameria menilai, pembinaan generasi muda tidak hanya dilakukan BKKBN, tetapi juga didukung oleh dinas, instansi, seperti Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) KB kabupaten/kota, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pemuda dan Olahraga, Akademisi dan LSM Pemerhati remaja.

“Untuk keluar dari masalah ini, kami mengajak pada semua instansi terkait atau pemerhati remaja untuk bersama-sama melakukan langkah-langkah kongkrit,” ajaknya. (YAMIN)