PALU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Kota Palu, Ansyar Sutiadi memantau persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018, di sejumlah sekolah, diantaranya SMP Negeri 21 dan SMP Negeri 22 Palu.

Pemantauan itu guna memastikan kesiapan unit komputer dengan jumlah peserta UNBK. Selain itu melihat sejauhmana kekuatan jaringan internet agar tidak menemui kendala saat pelaksaan UNBK nanti.

“Alhamdulillah, fasilitas komputer sudah siap, jaringannya juga bagus. Kita tinggal menunggu simulasi UNBK dari pusat, agar bisa dievaluasi dimana lagi titik kelemahan dan segera diperbaiki,” kata Ansyar, Senin (29/01).

Menurutnya, kedua sekolah yang berlokasi di pinggiran kota itu telah mendapatkan bantuan fasilitas komputer dari Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dikbud, tahun anggaran 2017.

SMP Negeri 21 menerima bantuan sebanyak 30 unit dan SMP Negeri 22 sebanyak 15 unit.

“Jumlah unit komputer sesuai dengan jumlah peserta UNBK tahun ini, yang dibagi dalam tiga sesi,” jelasnya.

Ansyar memastikan, tahun ini sebanyak 13 dari 22 SMP Negeri yang ada di Kota Palu siap melaksanakan UNBK.

“Ini loncatan yang besar dibandingkan tahun 2017, dimana hanya satu sekolah yang melaksanakan UNBK. Kita berharap tahun depan bisa 100 persen,” tutup Ansyar.

Kepala MAN 2 Palu, Moh Fadli

Terpisah, pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Palu, juga menyatakan siap menghadapi UNBK. Jumlah computer yang ada dianggap sudah memadai, yakni sebanyak 70 unit untuk digunakan oleh 250 peserta UNBK.

“Insya Allah kita siap, karena ini bukan pertama, tapi sudah tahun kedua,” kata Kepala MAN 2 Palu, Moh. Fadli.

Kata dia, mulai tahun ini, semua madrasah, khususnya yang ada di wilayah perkotaan diwajibkan melaksanakan UNBK, karena kemungkinan tidak ada lagi soal ujian tulis dari.

Untuk KKM yang masuk dalam binaan MAN 2 Palu, pihaknya sudah berkomunikasi dengan semua kepala madrasah terkait penyediaan sarana. Hasilnya, ada yang bersedia menyiapkan server, ada juga yang menyiapkan computer atau laptop. Pihaknyalah yang akan menambahkan jaringan internet.

“Hanya saja, dari beberapa KKM, hanya MA Alkhairaat Tondo yang mengaku akan  melaksanakan UNBK sendiri,” katanya.

Kemungkinan, lanjut dia, ada MTs yang akan merapat ke MAN 2 Palu untuk meminjam sarana dan fasilitas ujian nanti. Menurutnya, hal itu tidak masalah karena durasi waktu pelaksanaannya juga berbeda.

Lebih lanjut dia mengatakan, meski sudah memiliki pengalaman di tahun sebelumnya, namun pihaknya akan melakukan simulasi pelaksanaan UNBK, dua sampai tiga kali, bertujuan untuk membentuk mental anak didik.

“Mental mereka akan kita latih juga. Itu sangat perlu karena biasanya, jawaban sudah diketahui tapi karena gugup akhirnya semua hilang. Jadi saya kira try out atau simulasi harus dilaksanakan,” tandasnya. (HAMID/YAMIN)