SIGI – Habib Saggaf bin Muhammad Aljufri, merupakan sosok yang sangat diharapkan oleh pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri, untuk mengembangkan perguruan atau lembaga Alkhairaat kala itu sampai saat ini. Dan hal tersebut salah satunya tertuang dalam syair Guru Tua saat Habib Saggaf yang kembali ke Indonesia setelah mengenyam pendidikan di Hadramaut.
Syair tersebut kata KH Mansur Baba dalam testimoninya pada Haul Alhabib Saggaf bin Muhammad Aljufri, Sabtu, 3 Agustus kemarin. Menurutnya, saat tiba di Palu Habib Idrus menyebutkan dalam syair itu bahwa, “kedatanganmu (Habib Saggaf, red) merupakan kegembiraan yang tidak ada taranya, meliputi diri kami di saat ke hadiranmu, kedatanganmu dari Mesir (tempat belajar), tujuannya tidak lain untuk memberi penerangan pendidikan pada siapa saja yang ada di sekelilingnya. Dia akan menjadi pendidik pemberi ilmu pengetahuan kepada yang pernah belajar maupun yang belum pernah belajar. Dia sudah datang dan akan memberi hidayah ilmu pengetahuan pada kita semua, dan mudah mudahan kawan-kawan yang bersama belajar ke Mesir juga akan datang ke Kota Palu”.
Menurut Ustad Mansur, melalui gubahan syair ini sudah cukup memberikan arti, siapa sebenarnya sosok Alhabib Saggaf bin Muhammad Aljufri, terkait intelektualnya dan ilmu pengetahuannya.
“Pengabdian saya, bila dilihat dari Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh Alkhairaat yakni, 1 Februari tahun 1973 dan kala itu Habib Saggaf sebagai kepala Mualimin dan saya sebagai wali kelas dan guru tetap di mualimin.
“Berbicara pengalaman bersama beliau tentunya ada banyak, dimana dalam sebuah mejelis, Habib Saggaf selalu di daulat sebagai pembicara saat bulan Ramadhan dan menjawab setiap pertanyaan jamaah yang hadir baik berkaitan dengan keduniaan maupun berkaitan dengan agama dan keakhiratan dijawab dengan lugas dan tuntas,” kisah Ustad Mansur pada haul Habib Saggaf di Ponpes Madinatul Ilmi Dolo itu.
Ustad Mansur menegaskan, sosok Habib Saggaf tentunya siapapun yang pernah dekat akan mengetahui keilmuannya. Kaitan keikhlasan Habib Saggaf tentunya tidak dapat terukur, sebagai orang yang pernah selalu bersamanya di berbagai acara maupun tempat banyak hal yang tentunya dijumpai.
“Apalagi terkait dengan pendidikan Habib Saggaf sangat perhatian sekali, khususnya terkait akreditasi siswa-siswi Madrasah Aliyah Alkhairaat agar bisa melanjutkan studi ke Al Azhar Kairo,” kata Ustad Mansur yang pernah dipercayakan sebagai ketua Majelis Pendidikan di PB Alkhairaat.
Dirinyapun lanjut Ustad Mansur, sering menemani Habib Saggaf meninjau madrasah-madrasah di luar daerah, di antaranya ke Sulawesi Utara, Gorontalo, Kabupaten Luwuk dan beberapa daerah lainnya.
“Dalam perjalanan kadang Habib Saggaf singgah, bila ada masyarakat maupun guru-guru mengundangnya dan tidak pernah menolak,” ujarnya.
Reporter: HADY
Editor: NANANG