PALU – Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi tuan rumah acara prestisius, Central Celebes Strategic Forum (Celestrium), di Palu, Jumat (26/07).

Acara ini dihadiri oleh mitra utama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulteng yang terdiri dari perusahaan-perusahaan, pemerintah daerah, dan lembaga/instansi vertikal lainnya.

Nama Celestrium dipilih karena merupakan nama salah satu logam hasil hilirisasi nikel yang sering dipakai sebagai perhiasan.

Celestrium tidak hanya cantik karena mirip dengan logam mulia seperti perak atau emas putih, namun juga terkenal kuat dan tahan korosi.

Acara ini menghadirkan jurnalis senior, Andy F. Noya, dengan narasumber Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, Joshua Matulessy (Branding & Promotion Enthusiast), Kristian Hansen (Solo Traveler & YouTuber), dan JP Agung Nugroho (Senior Analyst Operational Support PT. IMIP).

Kepala KPw BI Provinsi Sulteng, Rony Hartawan, mengatakan, acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memperkuat kerja sama strategis yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Kata dia, dengan tema “Seribu Potensi Ekonomi di Negeri Seribu Megalit,” Celestrium 2024 menggarisbawahi pentingnya mencari sumber pertumbuhan ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di tengah keterbatasan cadangan nikel yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi daerah.

“Seperti tema “Seribu Potensi Ekonomi di Negeri Seribu Megalit,” Sulawesi Tengah memang memiliki potensi yang sangat luar biasa, mulai dari sumber daya mineral, alam, budaya, keindahan pantai, hingga wisata bawah laut,” ujarnya.

Lanjut Rony, dengan bentangan alam yang indah baik di darat maupun perairan, Sulawesi Tengah memiliki kekayaan dari berbagai dimensi yang perlu diolah untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi.

Menurutnya, potensi alam dan kebudayaan yang besar juga didukung tren positif pembangunan daerah yang terus berlanjut.

“Data US Geological Survey menunjukkan Indonesia mempunyai sekitar 42% cadangan nikel dunia dimana Sulawesi Tengah merupakan salah satu dari tiga provinsi dengan cadangan nikel terbesar di Indonesia,” ungkapnya.

Dari situ, lanjut dia, ekonomi Sulawesi Tengah berhasil tumbuh tinggi sebesar 10,49% (yoy) pada triwulan I 2024 dan menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi secara nasional.

“Keberhasilan pengendalian inflasi juga menjadi berita baik bagi Provinsi Sulawesi Tengah, di mana realisasi inflasi pada bulan Juni 2024 adalah 2,82% (yoy) dan berada di rentang target nasional 1 ± 2,5% untuk tahun 2024,” imbuhnya.

Para peserta mendapatkan wawasan mendalam tentang prospek perekonomian Sulawesi Tengah yang mencakup perkembangan ekonomi kreatif hingga potensi pariwisata lokal.

Narasumber, peserta, dan moderator sepakat bahwa perlu adanya sinergi antara pemerintah dan berbagai stakeholder untuk dapat memaksimalkan potensi-potensi di atas.

Tingginya kontribusi industri logam dasar, yang saat ini menyumbang sekitar 40% PDRB (ADHB) Sulawesi Tengah, perlu diimbangi dengan pembukaan sumber pertumbuhan baru yang didorong oleh sektor strategis lainnya, termasuk sektor pariwisata untuk mendukung ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Untuk itu, semua pemangku kepentingan perlu berfokus pada nilai tambah atau value yang ditawarkan dalam mengolah kekayaan alam dan budaya tersebut.

Selain forum ekonomi, pada kegiatan Celestrium 2024 juga terdapat penampilan fashion show wastra Sulawesi Tengah yang merupakan kombinasi kebaya nasional oleh FFFbyFery, diiringi pertunjukan alat musik daerah.

Pada akhirnya, Celestrium 2024 memberikan diskursus yang baik untuk mengorkestrakan solusi atas isu strategis yang terjadi di Sulawesi Tengah serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua peserta. *