PARIMO –  Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur Kecamatan Toribulu telah menyebabkan banjir bandang di Desa Sibalago dan banjir di perumahan nelayan Desa Sienjo. Banjir ini terjadi akibat meluapnya air dari sungai Toribulu yang bertemu dengan air laut pasang.

Di Desa Sibalago, banjir bandang telah mengisolir 90 Kepala Keluarga (KK) akibat terputusnya jembatan yang menghubungkan Desa Sibalago dan Desa Sienjo. Sementara itu, di Desa Sienjo, 30 KK terdampak banjir akibat meluapnya air sungai Toribulu.

Dampak dari banjir ini, 1 jiwa meninggal dunia atas nama Andi Nur Hayati, 1 jiwa belum ditemukan atas nama Aco, dan putusnya jembatan yang menghubungkan Desa Sibalago dan Sienjo.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, H. Akris Fattah Yunus, melaporkan bahwa masyarakat saat ini sedang melakukan pembersihan material banjir bandang, meskipun hujan belum reda. Sementara itu, air mulai surut di beberapa area.

Akibat putusnya jembatan penghubung, warga Desa Sibalago masih terisolir dan membutuhkan bantuan segera. BPBD dan pihak terkait terus berupaya memberikan bantuan dan mencari korban yang belum ditemukan.

Situasi ini mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang rawan banjir. Diharapkan pemerintah setempat dapat segera memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.

YAMIN