DONGGALA – Kondisi geografis dan aneka potensi alam yang melimpah di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memiliki peluang besar menjadi sentra udang nasional di masa mendatang. Apalagi dengan status sebagai salah satu daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulteng, Moh. Arif Latjuba mengemukakan, atas potensi yang ada Sulteng dapat memastikan bahwa budidaya udang akan terus menjadi sektor andalan yang menjadi tulang punggung ekonomi dan ketahanan pangan.
Dengan budidaya udang yang efektif, efisien dan berkelanjutan, Provinsi Sulteng dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja. Jika strategi ini berjalan baik, tentunya pendapatan masyarakat meningkat, penguatan ketahanan pangan dan terjadi peningkatan nilai tambah ekspor udang di pasar global.
Terkait dengan potensi budidaya perikanan, PT Prima Larvae Sulawesi berkeinginan berinvestasi di Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala. Hal itu telah diwujudkan dengan kegiatan pertemuan dengan warga Desa Limboro yang dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 26 Mei 2024 di Kantor Desa Limboro Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, berupa kegiatan sosialisasi usaha produksi bibit udang vaname oleh PT Prima Larvae Sulawesi.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Limboro, Babinsa Desa Limboro, Humas PT Prima Larvae Sulawesi, Manajer Umum PT Prima Larvae Sulawesi, tokoh masyarakat Desa Limboro, tokoh agama Desa Limboro, tokoh pemuda Desa Limboro, undangan masyarakat Desa Limboro dengan jumlah sekitar 50 orang.
Tujuan dilaksanakannya sosialisasi adalah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sekitar, khususnya warga Desa Limboro berkaitan dengan pembuatan usaha produksi bibit udang vaname, kemudian diharapkan dapat menghasilkan keputusan bersama atas permohonan pihak PT Prima Larvae Sulawesi guna mendapatkan dokumen pendukung berupa rekomendasi desa maupun dukungan masyarakat Desa Limboro.
Dalam sosialisasi, pihak Manajer Umum PT Prima Larvae Sulawesi Deden Deny Ismawan menyampaikan hal antara lain:
Untuk limbah benur udang vaname, pihak PT Prima Larvae Sulawesi akan sepenuhnya bertanggung jawab dan sistem keamanan limbah dari perusahaan serta cara memproses sudah melalui kajian teknis.
Memberikan paparan singkat terkait tentang keberhasilan usaha benur udang vaname yang berada di Provinsi Bali, dimana lokasi tersebut menjadi obyek produksi yang stabil.
Namun dari hasil sosialisasi yang menjadi pembahasan dalam pertemuan sosialisasi tersebut belum dapat merumuskan hasil rekomendasi yang diinginkan oleh perusahaan, dikarenakan dari pihak masyarakat Desa Limboro meminta kepada perusahaan untuk memberikan waktu, untuk melakukan musyawarah internal antara Pemerintah Desa Limboro dengan masyarakat.
Terkait keinginan perusahaan PT Prima Larvea Sulawesi untuk membangun usaha produksi udang vaname di Desa Limboro pada prinsipnya mendapat dukungan dari pihak pemerintah desa setempat dan sebagian warga setempat, namun selanjutnya Kepala Desa, Mohammad Kifli, S.Sos akan melaporkan dan meminta petunjuk baik dari Camat maupun OPD terkait, mengingat dampak terhadap desa tetangga yakni Desa Towale, Desa Salubomba, Kelurahan Ganti, Kelurahan Boneoge dan Kelurahan Labuan Bajo.
Rencana pembangunan hatchery di Desa Limboro oleh PT Prima Larvae Sulawesi di khawatirkan dapat berdampak mencemari lingkungan di pesisir Pantai Desa Limboro dan desa sekitarnya jika terdapat limbah yang dibuang ke laut.
YAMIN